Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 21 pesohor (selebritas) akan tinggal satu atap di sebuah apartemen eksklusif di kawasan Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, secara cuma-cuma. Aktor kawakan Slamet Rahardjo dalam konferensi pers bersama pengembang apartemen dan selebritas lainnya di Jakarta, Minggu, mengungkapkan tinggal di apartemen akan memudahkan para selebritas dalam menjalankan aktivitas. "Apalagi apartemen 32 lantai ini juga dilengkapi berbagai sarana penunjang," ujarnya yang siang itu tampak formal dengan kemeja batik warna coklat dipadu celana hitam. Selain Slamet Raharjo, sejumlah selebritas yang telah memiliki satu kamar di setiap lantai, antara lain Titi Kamal, Dian Sastro, Luna Maya, Catherine Wilson, Olga Lydia, Nicholas Saputra, Slamet Rahardjo, dan Dik Doank. Titi Kamal mengaku senang nantinya menempati satu ruangan apartemen di lantai 20. Bagi Titi yang kini masih tinggal bersama orang tua, tinggal di apartemen sekaligus menjadi upaya berlatih hidup mandiri. Aku pilih di lantai 20, tidak terlalu tinggi atau terlalu pendek sebab yang penting bisa melihat pemandangan Jakarta terutama di waktu malam," ujar Titi. Apartemen yang juga dilengkapi hotel itu kini dalam tahap pembangunan dan direncanakan akan selesai dalam dua tahun. Nantinya, di masing-masing lantai disiapkan satu kamar khusus untuk satu orang artis, misalnya Marcella Zalianti di lantai delapan, Olga Lydia di lantai sembilan, Erwin Gutawa di lantai 12, Slamet Rahardjo di lantai 27, Dian Sastro di lantai 31, dan Luna Maya di lantai 32. Kompleks apartemen bernama "StarCity" ini menyediakan berbagai sarana pendukung yang berguna bagi para selebritas di antaranya studio rekaman dan studio sulih suara, tempat kursus perfilman, ruang konferensi pers, pusat belanja, dan hotel berbintang. CEO PT Wismatama Propertindo, Herbert Ie mengatakan apartemen gratis bagi para selebritas itu merupakan bentuk penghargaan bagi para arktris, aktor, dan publik figur lainnya yang masih akan menempati satu lantai di setiap apartemen. "Kami menggabungkan konsep hunian, tempat kerja, dan tempat untuk bersosialisasi dalam satu kompleks sekaligus," ujar Herbert. Sayangnya, di dalam lokasi komplek apartemen dan hotel itu terdapat satu bangunan cagar budaya yang kontras dengan rencana pembangunan apartemen. Cagar budaya bernama "Candra Naya" itu merupakan bangunan bersejarah berornamen arsitektur China yang dibangun sekitar tahun 1800-an. (*)

Copyright © ANTARA 2007