Baturube, Sulteng (ANTARA News) - Tim SAR yang bertugas di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, berhasil menyelamatkan jiwa seorang bayi usia tiga bulan yang dilaporkan hilang akibat bencana alam banjir bandang di daerah ini. Bayi Rahmat, anak hasil adopsi pasangan Amin (70) dan Mulyati (30), ditemukan pada hari Minggu (29/7) dalam kondisi memprihatinkan. Ia ditemukan dalam pelukan ibu angkatnya di sebuah rumah penduduk di Desa Tokala Bawah, kecamatan Bungku Utara, yang selamat dari amukan banjir. Korban Rahmat yang sangat kurus karena diduga mengalami gizi buruk saat ini menderita diare. Kepada ANTARA di Baturube, Senin, Camat Bungku Utara, Terhaar Lawandi, mengatakan bayi Rahmat beserta ibunya saat ini tengah berada di tempat penampungan pengungsi di Tokala Bawah, dan rencananya hari ini (30/7) dijemput helikopter TNI dari Soroako, Sulawesi Selatan, untuk dibawa ke RSU Kolonodale, guna mendapatkan perawatan. Tapi, katanya, petugas kesehatan yang sudah berhasil menembus Desa Tokala Bawah (sekitar 20-an km arah timur laut Baturube) sejak kemarin telah memberikan pertolongan awal kepada korban. Korban sudah mendapatkan bantuan infus untuk mengatasi kekurangan cairan dalam tubuhnya akibat terserang diare. Sementara itu, jumlah korban cedera dan sakit akibat banjir bandang disertai tanah longsor yang melanda empat kecamatan di Kabupaten Morowali, yakni Bungku Utara, Mamosalato, Soyo Jaya, dan Petasia, terus bertambah. Di RSU Kolonodale yang memiliki kapasitas 40 tempat tidur saat ini tidak bisa lagi menampung pasien yang terus bertambah, bahkan banyak pasien terpaksa dirawat dalam tenda darurat yang dibangun di halaman rumah sakit. Kondisi serupa juga terlihat di Puskesmas Baturube. Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, dr Abdullah DHSM, M.Kes, mengatakan pihaknya mengerahkan semua kemampuan untuk menangani seluruh korban banjir yang menderita sakit, dengan antara lain mencukupi jumlah tenaga medis dan obat-obatan yang diperlukan. Jumlah tenaga medis yang membantu memulihkan kesehatan para korban banjir di wilayah Morowali saat ini telah mencapai sekitar 50-an orang, terdiri atas enam dokter umum, 10 dokter ahli, dan sisanya perawat. Sementara itu, Komandan Korem 132/Tadulako (Wilayah Sulteng), Kolonel Arm AAG Suardhana, yang sedang mengkoordinasikan penanganan korban banjir di Baturube, mengatakan total korban tewas akibat banjir disertai tanah longsor di Kabupaten Morowali saat ini mencapai 44 orang dan 66 lainnya masih dinyatakan hilang. "Angka ini terus bergerak, sebab Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian para korban di seluruh wilayah bencana," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007