Jeddah, Arab Saudi (ANTARA News) - Di tengah perayaan akhir dari larangan mengemudi bagi perempuan pada Minggu (24/6), sejumlah pria masih mengemukakan ketidaksetujuan mereka dengan perubahan yang mereka khawatirkan akan menggerogoti identitas Muslim kerajaan konservatif itu.

"Selama masa ayah dan kakek kami, tidak ada perempuan yang mengemudi," kata Wadih al-Marzouki, pensiunan pegawai pemerintah di pelabuhan Laut Merah di Kota Jeddah.

Marzouki mengatakan bahwa dia menasihati ketiga menantunya untuk tidak membiarkan istri-istri mereka mengemudikan mobil.

"Itu akan sangat, sangat sulit. Tuhan tolong kami pada bulan pertama ini," katanya sebagaimana dikutip Reuters.

Anggapan bahwa membolehkan perempuan mengemudikan kendaraan akan membawa dampak negatif semacam itu belum menguap sembilan bulan setelah Raja Salman mengumumkan kebijakan pembalikan sebagai bagian dari reformasi total untuk mendongkrak perekonomian dan mewujudkan masyarakat yang terbuka.

Hampir seperempat warga Arab Saudi yang menyampaikan pendapat dalam survei baru-baru ini menyatakan menentang pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan. Sepertiga dari mereka menyatakan khawatir kebijakan semacam itu akan mengancam tradisi budaya.

Namun kritik tetap saja langka, khususnya setelah penindakan terhadap para penentang yang mencakup penangkapan sekitar 30 ulama, intelek, dan aktivis pada September dan lebih dari selusin pegiat hak asasi manusia dalam sebulan terakhir.

Para pendukung pemerintah menyatakan kebijakan semacam itu diperlukan dalam upaya pihak berwenang menjalankan reformasi liberalisasi.

Sementara beberapa penentang pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan hanya menyampaikan keberatan pribadi, tidak berani menentang dekret raja dalam kerajaan itu.
 
"Saya mendukung karena beberapa keluarga memang sangat membutuhkan adanya perempuan yang bisa mengemudi," kata Abdelaziz (26). "Tapi menurut saya, perempuan mestinya tidak mengemudi kalau tidak perlu," katanya sebagaimana dikutip Reuters.

Baca juga: Wanita Saudi bersiap untuk kebebasan setelah larangan mengemudi berakhir
 

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018