Baturube, Sulteng (ANTARA News) - Sejumlah alat berat yang dikerahkan untuk membantu evakuasi para korban banjir dan tanah longsor di Kecamatan Bungku Utara, Morowali, Sulteng, kini sudah menjangkau lokasi bencana di Desa Ueruru dan Boba, setelah sempat tertahan karena akses jalan terputus. Alat-alat berat itu mulai Selasa sudah dioperasikan untuk membuka akses jalan menuju Desa Ueruru dan Boba, dua desa yang telah rata dengan tanah akibat sapuan banjir bandang dan tanah longsor, bahkan puluhan korban diperkirakan masih tertimbun di dalamnya. Wartawan ANTARA News dari Baturube (ibukota kecamatan Bungku Utara) melaporkan, alat-alat berat yang dipastikan akan lebih memudahkan evakuasi korban dan sudah berada di lokasi bencana adalah empat unit eksavator, tiga unit loader, dan dua unit dum truck. Alat-alat berat yang dikerahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sulawesi Tengah ini diangkut dengan menggunakan Landing Ship Tank (LST) milik PT Medco Energi Tbk yang biasanya digunakan untuk eksploitasi minyak bumi di lepas pantai Teluk Tolo, Morowali. Sebelumnya peralatan ini tertahan selama sekitar sepekan di desa Kolo--sekitar 40 kilometer arah timur laut Baturube (ibukota kecamatan Bungku Utara)--karena jalan dan jembatan menuju Baturube dan Ueruru terputus oleh terjangan banjir yang melanda daerah ini sejak 17 Juli lalu dan mencapai puncaknya enam hari kemudian. Ahmad Barundu, petugas Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Kabupaten Morowali yang ditemui di Baturube mengaku belum bisa memastikan kapan upaya evakuasi korban banjir dan tanah longsor di dua desa itu selesai. "Yang pasti komitmen kami yaitu berusaha semaksimal mungkin agar semua korban yang dilaporkan tertimbun tanah longsor di kedua desa tersebut bisa ditemukan," tuturnya. Menurutnya, kini alat-alat berat itu terlebih dulu dioperasikan untuk membuka akses jalan menuju lokasi bencana. Hal itu dilakukan juga untuk memudahkan upaya evakuasi para korban menuju Baturube dan maupun melalui jalur pantai. "Akses jalan ke sana selama lebih sepekan terputus, sehingga menyulitkan Tim SAR melakukan pencarian para korban yang dilaporkan hilang serta pendistribusian logistik bagi warga sejumlah desa yang menjadi korban banjir," tuturnya. Hingga saat ini belum ada perkembangan laporan mengenai proses pencarian dan evakuasi para korban yang tertimbun tanah longsor di desa Ueruru dan Boba. Desa Ueruru yang berpenduduk sekitar 270 jiwa terletak 15 kilometer arah utara Baturube, sedangkan desa Boba yang dihuni sekitar 300 jiwa berjarak 18 kilometer arah utara Baturube. Sebagian penduduk kedua desa ini, terutama anak-anak dan wanita, sudah diungsikan ke Baturube dan Kolonodale (bekas ibukota Kabupaten Morowali), guna memudahkan penanganannya oleh Satlak setempat. Data Posko Banjir dan Tanah Longsor di Baturube mencatat, total korban tewas akibat banjir di Kabupaten Morowali sudah mencapai 50 orang dan 56 lainnya masih dinyatakan hilang. Korban yang dilaporkan hilang tersebut umumnya penduduk desa Ueruru dan Boba. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007