Jakarta (ANTARA News) - Kalangan seniman yang tergabung dalam Paguyuban Senirupawan Klaten (Pasren) mengaku merasa kehilangan dengan kepergian salah seorang maestro seni Tanah Aiar, kartunis Gerardus Mayela (GM) Sudarta yang meninggal dunia pada Sabtu pagi.

Ketua Pasren Karang Sasangka ketika dihubungi dari Jakarta, Sabtu, menyatakan, sosok GM Sudarta yang dilahirkan di Klaten pada 20 September 1945 itu banyak memberikan kontribusi terhadap organisasi Pasren maupun dunia seni di tempat kelahirannya meskipun dia lebih banyak berdomisili di Ibukota.

"Beliau banyak memberikan kontribusi ke Pasren baik nasihat, pendapat maupun materiil. Yang jelas kami teman-temen Pasren sangat-sangat kehilangan atas wafatnya Mas GM (panggilang akrab GM Sudarta)," katanya.

GM Sudarta yang terkenal dengan tokoh kartun karyanya Om Pasikom, meninggal dunia di Jakarta, pada Sabtu sekitar pukul 08.25 setelah menderita sakit beberapa waktu.

Karang Sasangka yang merupakan putra pelukis legendaris Rustamadji itu mengungkapkan, GM Sudarta merupakan sosok yang tidak pernah membedakan-bedakan terhadap para seniman baik yang sudah terkenal maupun belum, pelukis profesional maupun pemula, semua diharomati dan diperlakukan sama.

Menurut dia, terakhir berkomunikasi dengan Sudarta sekitar 20 Maret 2018 ketika kartunis yang banyak memberikan kritik sosial melalui karya-karyanya itu dirawat di sebuah rumah sakit di Bogor.

Baca juga: GM Sudarta dikenang sebagai karikaturis visioner

"Almarhum mengatakan sangat senang, bahagian sudah bisa menikmati hidup selama hidupnya walaupun dalam keadaan sakit saat terakhirnya," ujar Karang Sasangka.

Terkait karya-karya lukis GM Sudarta, menurut pelukis beraliran realisme itu, ada yang terkesan "nglangut", misteri, romantis dan bergejolak.

GM Sudarta yang meninggal dalam usia 73 tahun selain dikenal sebagai pelukis dan kartunis, juga banyak melahirkan karya sastra berupa cerpen, salah satu kumpulan cerpennya yakni "Bunga Tabur Terakhir".

Tokoh kartun rekaannya Om Pasikom sejak 1967 telah menghiasi halaman harian Kompas setiap Rabu, hingga terakhir pada 2017 tidak lagi muncul karena GM Sudarta menderita sakit.

Baca juga: Karikaturis GM Sudarta meninggal dunia

Pewarta: Subagyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018