Jakarta (ANTARA News) - Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan GM Sudarta yang wafat Sabtu (30/6) pagi merupakan kartunis yang visioner dalam memandang realitas sosial melalui karya-karyanya.

"Kartun-kartunnya masih tetap relevan dengan kondisi kekinian. Misalnya karyanya tentang banjir Jakarta yang dibuat pada 1976," kata Budiman saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Budiman mengatakan kartun tentang banjir Jakarta itu menggambar mobil-mobil di Bundaran Hotel Indonesia yang terendam banjir. Ternyata, hingga saat ini Jakarta masih terus menghadapi permasalahan banjir setiap tahun.

"Karya-karya Mas GM ada horizon jangka panjang. Sampai saat ini, banjir masih terjadi di Jakarta," tuturnya.

Budiman juga menyebut GM Sudarta sebagai ikon dan maestro kartunis Indonesia. Garisan pena dan idenya memotret permasalahan sosial secara tajam, tetapi tidak membuat marah yang dikritik.

"Yang dikritik tidak marah, tetapi malah menertawakan. Itu kepiawaian Mas GM," katanya.

GM Sudarta meninggal dunia dalam usia 73 tahun pada Sabtu (30/6) pukul 08.25 WIB. Jenazah kartunis kelahiran Klaten  2 September 1945 itu disemayamkan di Rumah Duka Sinar Kasih, Batu Tulis, Bogor.

Budiman mengatakan menurut informasi dari pihak keluarga di rumah duka, jenazah GM Sudarta akan dikremasi di krematorium Rumah Sakit Sentra Medika, Cibinong pada Senin (2/7) pukul 10.00 WIB.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018