Miranshah, Pakistan (ANTARA News) - Penguasa Pakistan berhasil menemukan jasad seorang tentaranya yang diculik oleh kelompok militan Islam di dekat perbatasan Afghanistan, kata para pejabat Rabu, pada saat pertempuran terkini di wilayah yang bergolak itu. Prajurit tersebut adalah salah seorang di antara empat tentara yang diculik dengan todongan senjata Selasa, di saat kelompok itu melintas dari kota garnisun di Bannu menuju daerah pemberontak yang bergolak, Mir Ali di Waziristan Utara, kata seorang pejabat keamanan senior kepada AFP. Waziristan Utara tampak menjadi ajang kekerasan sejak pemberontak pro Taliban di wilayah itu terkikis kesepakatan perdamaian dengan pemerintah 15 Juli, lima hari setelah pihak militer melakukan penyerbuan terhadap Mesjid Merah yang dikuasai kelompok radikal di ibukota, menimbulkan sejumlah korban. Jasad tentara itu dibuang di pinggir jalan, kata pejabat. Tiga prajurit lainnya ditemukan dalam keadaan hidup setelah para penculik mereka melarikan diri dari satu bentrokan dengan pasukan keamanan yang sedang mengejar rekan-rekan mereka, katanya menambahkan. Pada hari Selasa, tiga tentara lainnya juga diculik di daerah yang sama dan hingga kini masih belum ditemukan, katanya menambahkan. Secara terpisah seorang prajurit para-militer cedera dalam bentrokan terbaru semalam di suatu pos pemeriksaan di tempat lainnya di Waziristan Utara, di mana 18 anggota kelompok militan tewas dalam pertempuran seru Selasa, kata para pejabat. Helikopter bersenjata meraung-raung di angkasa Rabu pagi di tengah pertempuran yang sedang berlangsung, kata penduduk. Kelompok militan juga menembakkan lima roket terhadap suatu pos militer di perbatasan, sedangkan serangan roket lainnya yang diarahkan kepada satu kamp militer di Miranshah, kota terbesar di Waziristan Utara gagal mencapai target dan meledak di dekat satu rumahsakit, kata mereka. Meskipun demikian, tak ada korban dari serangan roket tersebut, kata pejabat tadi. Amerika Serikat, sekutu penting Islamabad, telah mencap pemukiman suku-suku di perbatasan Pakistan itu sebagai tempat persembunyian baru bagi gerakan Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden. Namun tuduhan tersebut dibantah oleh para pejabat Pakistan, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007