St Petersburg, Rusia (ANTARA News) - Dengan hanya sepakbola di benak mereka sebelumnya, para penggemar dari seluruh dunia di Piala Dunia Rusia mulai mencoba sesuatu yang baru di kepala mereka: hiasan kepala tradisional Rusia yang dikenal sebagai kokoshniki.

Perempuan penggemar sepakbola Rusia mengenakan hiasan kepala, yang menyerupai tiara, dengan kaus tim dan kostum tradisional di pertandingan dan zona fans untuk menunjukkan loyalitas mereka. Beberapa fans pria juga menyukai hiasan kepala itu.

Mereka mendapatan momen ketenaran ketika tiga penggemar menjadi bintang di internet setelah ditampilkan di televisi nasional sambil mengenakan hiasan kepala tradisional. Memakai kokoshniki, para penggemar makan hot dog di tribun selama putaran 16 pertandingan Rusia melawan Spanyol di stadion Luzhniki, Moskow.

"Saya benar-benar ingin mendukung (tim) dengan mengenakan kokoshniki," kata penggemar Rusia, Kermen Mandzhiyeva, ketika dia mencoba mengenakan hiasan kepala-nya. "Ini seharusnya memberikan mereka keberuntungan. Saya percaya!"

Rusia bertanding melawan Kroasia di semifinal pada Sabtu waktu setempat.

Namun, para penggemar asing belum tentu mengenakan kokoshniki untuk mendukung tim mereka, tetapi telah membeli hiasan kepala sebagai aksesori fesyen.

"Sangat indah," kata seorang penggemar Brazil di zona fans St Petersburg. "Ini sangat berwarna-warni, sangat baik. Kostum ini terlihat sangat baik untuk saya."

Kokoshniki telah menjadi salah satu suvenir yang banyak dibeli penggemar Piala Dunia 2018 di Rusia, kata seorang desainer.

"Ini adalah bagian dari budaya kami yang bisa diambil seorang turis," kata Tatyana Dombrovskaya, yang mendesain hiasan kepala.

Secara tradisional kostum tersebut dikenakan wanita yang sudah menikah di era pra-Soviet. Namun kokoshniki sekarang sering dipakai anggota kelompok tari rakyat.

Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 sepakbola di 11 kota termasuk Moskow, St Petersburg dan Sochi. Final turnamen akan berlangsung pada 15 Juli.
 

Pewarta: ANTARA
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018