Jakarta (ANTARA News) - Kepemimpinan birokrasi yang bersifat feodal masih terjadi di beberapa instansi pemerintah sehingga perlu ada sosialisasi cara kepemimpinan yang transformasional atau cara memimpin yang tidak menekankan pada kekuasaan. "Sudah saatnya orientasi kepemimpinan birokrasi yang bersifat feodalistik diubah ke arah kepemimpinan transformasional," kata Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Sunarno ketika menutup Diklat Kepemimpinan Tingkat I Angkatan XII yang diselenggarakan LAN, di Jakarta, Kamis. Walapun saat ini kepemimpinan yang bersifat transformasional sudah mulai terjadi masih ada kelompok tidak menerapkannya. "Hampir di setiap instansi masih ada yang menggunakan pendekatan lama (gaya kepemimpinan feodal), `mindset` (cara pikir) lama," katanya. Namun Sunarno tidak mau menyebutkan di instansi mana yang masih banyak kepemimpinan yang bersifat feodal tersebut. Yang jelas, kepemimpinan feodal tersebut juga karena karateristik orang tersebut. Ia mengatakan kepemimpinan birokrasi feodal yang menekankan pada kekuasaan, pendekatan "top down" (dari atas) dan didasarkan pada hubungan formalitas sudah tidak relevan lagi karena saat ini tantangan yang dihadapi tidak hanya bersifat internal namun sudah bersifat global. Sementara kepemimpinan transformasional antara lain dapat memotivasi dan menginspirasi kolega dan bawahan dengan memberikan arti dan tantangan yang lebih besar terhadap pekerjaan para kolega dan bawahannya. Kepemimpinan transformasional juga dapat menstimulasi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan secara lebih inovatif dan kreatif sedangkan pemimpin dapat mengenali dan menerima adanya perbedaan kebutuhan dan keinginan dari bawahannya sebagai seorang individu. Untuk itu, katanya, LAN terus melakukan sosialisasi pemikiran baru di bidang kepemimpinan melalui diklat-diklat kepemimpinan dan LAN juga sudah mengubah kurikulum diklat kepemimpinan. "Lewat pembelajaran ini diharapkan terjadi perubahan proses kepemimpinan," katanya. Peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat I Angkatan XII diikuti 30 peserta dari berbagai instansi pusat, pemerintah daerah dan kepolisian dengan komposisi tiga orang telah mendukung jabatan eselon I dan 278 orang akan menduduki eselon I.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007