Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik serta penggagas Gerakan Jakarta Merdeka, Fadjroel Rahman, mengatakan debat calon gubernur DKI yang akan dilakukan Sabtu (4/8) amat menentukan posisi pemenang pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. "Sampai dengan rangkaian kampanye yang dilakukan hingga hari ini, kedua pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI belum dapat memberikan gambaran secara nyata kepada masyarakat Jakarta tentang apa saja yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah Ibukota," kata Fadjroel Rahman di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan pada saat debat itulah para cagub ditantang untuk menjelaskan secara gamblang mengenai apa saja yang akan dilakukan dalam lima tahun mendatang serta bagaimana merealisasikan hal tersebut. "Yang paling penting adalah waktu dan kuantitas untuk menyelesaikan berbagai masalah DKI," ucap dia. Dalam debat cagub tersebut, ujarnya, paling tidak masyarakat Jakarta mendapatkan gambaran dari dua pasangan itu mengenai kebijakan individual serta kebijakan daerah yang akan mereka jalankan. "Mereka harus dapat memberikan simulasi kebijakan serta rencana penggunaan serta alokasi APBD DKI secara komprehensif. Kalau bisa masyarakat diberikan perhitungan angka-angka riil," kata dia. Masyarakat Jakarta, katanya, saat ini membutuhkan gambaran nyata bukan sesuatu yang sifatnya wacana. "Para cagub dalam debat yang akan dilakukan nanti harus dapat memberikan langkah-langkah detil, terutama untuk menarik para pemilih Jakarta yang kebanyakan adalah pemilih rasional dan lebih memilih untuk golput (golongan putih)," ujarnya. Fadjroel mengatakan keputusan Mahkahmah Konstitusi (MK) mengenai calon independen juga menjadi salah sebab banyak masyarakat DKI yang memilih untuk Golput. "Secara pribadi, saya menilai keputusan MK tersebut membuat Pilkada DKI sekarang ini cacat hukum, karena seharusnya keputusan MK harus segera dilaksanakan pada saat itu juga," kata dia. Karena itu, lanjut dia, para cagub dari dua kubu harus dapat menunjukkan citra baik serta tekad yang benar-benar dan bukan sekedar wacana bagi penyelesaian masalah DKI. "Masyarakat Jakarta mengharapkan pemimpin yang prokesejahteraan serta dapat memperjuangkan pemenuhan hak-hak dasar mereka," tambahnya. (*)

Copyright © ANTARA 2007