Jakarta (ANTARA News) - Komposer ulung Elfa Secioria menyatakan dirinya siap mencetak dua siswa terbaik Yayasan Pendidikan Musik Yamaha, Kenan Loui (15) dan Andreas (17), menjadi penata musik yang andal. "Saya akan menggembleng mereka selama lima bulan," kata musisi yang beberapa kali mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia di ajang kompetisi paduan suara dunia tersebut, usai menandatangani kontrak dengan Yamaha Musik Indonesia Distributor (YMID) di Jakarta, Jumat (3/8). Berdasarkan kontrak, Elfa akan melatih dan membina Kenan dan Andreas, bukan hanya sebagai pemain kibor sesuai jurusan musik yang ditempuh kedua siswa tersebut, tetapi sebagai komposer musik orkestra. Menurut Elfa, waktu penggemblengan dibagi menjadi tiga bagian, tiga bulan teori, dua bulan praktek, dan ujian akhir. Setelah teori, Kenan dan Andreas akan dididik bagaimana bermain dengan orkestra,dan baru kemudian menempuh ujian akhir menyangkut penulisan partitur hanya dalam waktu sekira dua jam. "Saya akan bawa mereka ke Bandung. Dari sana mereka saya suruh naik kereta api ke Jakarta, dan selama perjalanan harus menyelesaikan tugasnya. Saya sendiri akan menunggu di stasiun Gambir untuk melihat hasilnya," kata Elfa. Pendidikan yang diberikan oleh Elfa kepada Kenan dan Andreas merupakan komitmen YMID dalam memberikan beasiswa bagi musisi muda penuh bakat untuk mengembangkan diri. "Kami berharap kedua siswa, yang juga menjadi demonstrator terbaik kibor Yamaha, dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya," kata Direktur Utama YMID, Toshikazu Yamada. Ia berharap, dukungan dan bantuan beasiswa bagi musisi muda berbakat akan melahirkan maestro-maestro baru di Indonesia. "Kami berharap akan mendapatkan Elfa baru di masa datang," katanya. Kenan dan Andreas, yang mulai belajar di Yayasan Pendidikan Musik Yamaha Pusat sejak berusia empat dan enam tahun, kini telah mencapai tingkatan Master Class. Keduanya menyatakan siap memenuhi "tantangan" dari Elfa Secioria, yakni mengomposisi sebuah karya musik hanya dalam waktu lebih kurang dua jam, sepanjang perjalanan dengan menumpang kereta api dari Bandung ke Jakarta. "Ujiannya unik juga, tetapi kami berharap mampu lolos," kata Kenan, yang juga disetujui oleh Andreas. Elfa Secioria mengatakan, ujian seperti itu bertaraf dunia. "Karena itulah yang dilakukan di Berkley," katanya. Pemberian beasiswa kepada Kenan dan Andreas dilakukan bersamaan dengan pemberian beasiswa bagi lima instruktur marching band anggota PDBI (Persatuan Drum Band Indonesia). Kelima instruktur penerima beasiswa masing-masingadalah Endang Sri Widowati (43), Teuku Iskandar Muda Cut Lateh (25), Ernest Alvin Supusepa (27), Happy Gomeh Qusuari (20) dan Resti Handayani (20). Mereka akan digembleng oleh mantan "Bapak Asrama Akademi Fantasi Indosiar/AFI", yakni pemusik Tamam Husein. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007