Jakarta (ANTARA News) - Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) harus diatur secara efektif, efisien dan akuntabel serta digunakan sebaik-baiknya untuk rakyat Indonesia.

Sebagai apresiasi terhadap pengelolaan PHLN ini, Kementerian Keuangan memberikan penghargaan kepada pengelola PHLN terbaik yang diserahkan disela acara Workshop Pinjaman dan Hibah, Kamis (19/7) di Gedung Priyadi Prapto Suharjo, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis.

Balitbangtan yang juga memperoleh dan mengelola pinjaman luar negeri dari World Bank yang dikelola melalui SMARTD (Sustainable Management of Agricultural Research and Technology Dissemination) pada kesempatan itu dinobatkan sebagai Executing Agency (lembaga pengelola pinjaman) Pengelola Kas Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Peringkat 1 dalam kategori “Kinerja Pengelolaan Kas PHLN”.

Penghargaan diserahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Dr. Marwanto Harjowiryono dan diterima langsung oleh Sekretaris Balitbangtan Dr. Muhammad Prama Yufdy.

Usai penyerahan penghargaan, Dirjen Perbendaharaan menyampaikan bahwa pemberian dan penetapan penghargaan pengelolaan pinjaman luar negeri dan hibah ini dilakukan dengan pengukuran kinerja menggunakan metode dan instrumen yang akuntabel.

“Instrumen ini antara lain untuk mengevaluasi unsur-unsur penting pengelolaan pinjaman luar negeri terutama oportunity cost of holding cash dan opini supervisi yang menekankan aspek sifat pengelolaan proyek dan pendampingan konsultan,” ujar Dirjen Perbendaharaan.

Balitbangtan mendapat penghargaan karena memperoleh nilai tertinggi secara nasional, yang disusul oleh dua proyek pinjaman luar negeri pada Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR.

Muhammad Prama Yufdy saat dikonfirmasi menyatakan bahwa hal itu merupakan kinerja bersama terkait pengelolaan keuangan yang di Kementerian juga telah dinyatakan WTP.

Baca juga: Jeruk siam dan keprok berkembang di lahan pasang surut Tanjung Jabung Barat

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018