Lahore, Pakistan (ANTARA News) - Bantuan peralatan teknis dan obat-obatan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Mabes TNI untuk pasukan TNI Kontingen Garuda (Konga) XXIII-A sempat tertahan di Bandara Internasional Zia, Bangladesh, Sabtu malam, karena harus menunggu ijin terbang dari otoritas penerbangan India. Pesawat angkut Hercules C-130 dari Skuadron 32 Lanud Abdurrahman Saleh, Malang, Jatim, seharusnya tinggal landas dari Bandara Zia pukul 21.00 waktu setempat menuju Lahore, Pakistan. Namun baru pukul 24 waktu setempat pesawat bisa terbang. Perbedaan waktu Jakarta-Dhaka (ibukota Bangladesh) adalah satu jam. Pesawat akhirnya bisa tinggal landas menuju Pakistan setelah perwakilan RI di Bangladesh mengupayakan ijin terbang dikeluarkan pihak India. Dari Pakistan, pesawat akan berangkat ke Teheran (Iran) pukul 23.00 waktu setempat (waktu di Pakistan dua jam lebih lambat dibanding Jakarta). Namun peristiwa tersebut diperkirakan tidak akan mengganggu jadwal acara di Lebanon. Presiden Yudhoyono memberikan bantuan berupa peralatan teknis seperti komputer jinjing (laptop), alat-alat tulis dan peralatan lainnya bagi Konga XXIII-A yang tengah tergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon. "Selain bantuan peralatan tulis dan kantor, Presiden juga menyumbangkan sejumlah peralatan untuk mendukung rumah sakit level I dan obat-obatan," kata Ketua Misi Kolonel Inf. AJP Noch Bola. Selain bantuan dari Presiden, dikirimkan juga bantuan dari Mabes TNI berupa makanan dan rokok. Sementara itu, Wakil Asisten Operasi Kasum TNI, Marsekal Pertama TNI Imam Sufaat mengatakan TNI akan terus mengirimkan pasukannya ke Lebanon sesuai dengan yang diamanatkan oleh PBB untuk menciptakan stabilitas keamanan di kawasan tersebut. "Saat ini kami tengah mempersiapkan anggota TNI yang akan dikirim ke Lebanon menggantikan pasukan yang telah ada sebelumnya. Mereka saat ini tengah dipersiapkan untuk menjalani masa pratugas," katanya. Ditanya soal kapan penggantinya akan dikirim, Imam mengatakan pada November 2007 dengan jumlah yang sama yakni 850 personel. (*)

Copyright © ANTARA 2007