Cisarua (ANTARA News) - Menko Kesra Aburizal Bakrie mengungkapkan dalam penanganan korban banjir dan longsor di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), semua usaha bantuan kemanusiaan secara umum sudah dikerjakan dan dikoordinasikan dengan baik. "Yang masih jadi persoalan adalah mengenai pencarian 25 lagi korban yang tercatat namanya, yang dianggap masih tertimbun. Pada saat saya di sana dua hari lalu, sudah ada empat yang dapat ditemukan. Jadi (masih) ada 21 korban lagi --dua hari lalu--yang masih belum ditemukan," katanya di Cisarua-Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), Minggu. Usai menutup pertemuan bertema "Peningkatan Komunikasi Kebijakan Bidang Kesra Dengan Media Massa: Capaian dan Tantangan", ia mengatakan, koordinasi penanggulangan bencana yang dilakukan Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Pemerintah Daerah (Pemda), Morowali yang komando lapangannya ada di tangan komandan korem (danrem) setempat, terlihat cukup baik. Indikatornya, kata dia, semua korban tidak ada yang kekurangan makanan, Demikian juga dengan pelayanan kesehatan, khususnya obat-obatan yang tersedia cukup. "Para korban yang masih berada di daerah berbahaya sudah dipindahkan, kecuali suku-suku terasing yang memang karena biasa hidup di pegunungan, mereka tetap memilih tinggal di pegunungan, tetapi kepada mereka pun tetap dibagikan bantuan yang dibutuhkan seperti makanan," katanya. Dikemukakannya pula bahwa bagi korban bencana yang sudah sehat, juga telah dipindahkan dari lokasi pengungsian. Malahan, sebagian besar sudah pulang ke daerah masing-masing. Sedangkan bagi yang sakit --seperti menderita luka dan patah tulang--juga sudah dirujuk ke rumah sakit (RS). Menurut dia, ada dua korban yang akhirnya harus dirujuk ke RS di Makassar, Sulawesi Selatan. Korban dimaksud dibawa ke Soroako dan diterbangkan ke Makassar. "Kita berterima kasih pada perusahaan swasta Inco, yang begitu saya katakan tolong besok (dua korban itu) diangkut, dan mereka segera mengerahkan helikopternya untuk membawa korban untuk dirujuk ke RS di Makassar," katanya. Pada bagian lain, Aburizal Bakrie juga menyebutkan untuk pembangunan kembali, akan dilakukan verifikasi rumah penduduk yang rusak akibat bencana banjir dan longsor itu. "Kurang lebih 500 rumah yang rusak berat dan hancur, sedangkan sekitar 500 lainnya lebih rusak ringan. Kesemuanya, akan mendapatkan dukungan (bantuan) dari pemerintah. Tentu tidak sama (nilai bantuannya), antara yang rusak ringan dan rusak berat. Namun, itu akan segera dibangun," katanya. Selain itu, kata dia, untuk jembatan dan jalan yang rusak, Departemen Pekerjaan Umum sudah mencatat dan melihat jembatan dan jalan yang putus, yang semuanya akan segera diperbaiki.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007