Liverpool (ANTARA News) - Yang muda, yang berprestasi, demikian ungkapan yang kini ditujukan kepada Fernando Torres yang bertekad mengakhiri masa paceklik dan masa penantian Liverpool akan gelar juara dalam Premiership. Publik Anfield tampak tidak bersabar untuk menyaksikan "sihir" dari pemain asal Spanyol itu. Meski mencatat rekor transfer sebesar 21 juta poundsterling, Torres mampu menyentak perhatian publik sebagai jawaban atas keseriusan manajer Rafa Benitez menangani Liverpool. Publik menuntut kepada Liverpool untuk segera keluar dari situsi "teka-teki yang tak berkseduhan" untuk menunjukkan bahwa selama hampir 17 tahun klub itu tidak mampu menyabet satu pun gelar bergengsi. Kedatangan Torres pun menjadi darah segar. Ia segera menjadi tumpuan harapan para fans Liverpool. Pemain sekaliber David Beckham pernah menghadapi Torres ketika masih berada di Real Madrid. Beckham kemudian menyebut Torres sebagai salah satu striker terbaik di Spanyol. Torres disebut oleh sejumlah pengamat sebagai pemain yang memiliki naluri mencetak gol. Bahkan pelatih timnas Spanyol Luis Aragones memuji ketrampilan teknis yang dimiliki Torres. Lain Spanyol, lain pula Inggris. Di Premiership, sejumlah nama besar striker berkumpul. Ada sebuah pelajaran berarti ketika Andrei Shevchenko relatif sulit memenuhi harapan publik Stamford Bridge. Kondisi serupa agaknya perlu dicermati oleh Benitez. Benitez kini menaruh harapan kepada sejumlah pemain yang didatangkan dari Liga Utama Spanyol. Mereka memiliki bakat. Pertimbangan ini yang agaknya mendorong Benitez mendatangkan Torres untuk mendongkrak prestasi Liverpool. Liverpool pernah mengukir sejarah dengan melambungkan sejumlah nama yakni Kenny Dalglish, Ian Rush atau Robbie Fowler dan Michael Owen dalam beberapa tahun belakangan ini. Striker berusia 23 tahun itu diharapkan mampu menjadi mesin gol bagi Liverpool, seperti dicita-citakan oleh Benitez. Meski terus didera oleh belum kokohnya barisan belakang, dan miskin bakat di lini gelandang, Liverpool tampak terus berjuang menaikkan jumlah gol. Sementara itu Manchester United tampil mengesankan dengan mencetak sebanyak 213 gol dalam laga Premiership. Sejak Benitez berada di Inggris pada Juni 2004, Liverpool hanya mampu menyarangkan sebanyak 116 gol. Statistik inilah yang membuat Benitez tampak prihatin. Ia bertekad terus mendongkrak prestasi Liverpool. Craig Bellamy kini tidak lagi diberi kepercayaan dalam tim selama satu musim kompetisi. Peter Crouch menjadi striker yang masih dapat diandalkan bagi Liverpool di masa depan, meski Benitez tidak menurunkan dirinya dalam final Liga Champions. Torres tentunya bakal berada dalam siuasi tekanan, berkaitan dengan harapan yang ditumpukan dari Benitez dan publik Liverpool. Kedatangan Torres juga berarti batu ujian bagi kejelian Benitez karena selama ini ia kerapkali mengandalkan kepada kemampuan striker asal Spanyol. Tidak ada yang lebih dijadikan kambing hitam jika Liverpool gagal menghentikan Manchester United dan Chelsea pada musim kompetisi ini, selain pemilik Liverpool berkebangsaan Amerika Tom Hicks dan George Gillett yang mendukung Benitez dalam pasar transfer pemain. Benitez kini mendapatkan Torres. Ia menembus rekor pembelian pemain di Liverpool. Ia menempuh jalan itu untuk memenuhi harapan para publik pecinta Liverpool yang mendambakan gelar dalam musim kompetisi ini. Torres wajib membayarnya dengan gol yang dia ciptakan. Jika ia tampil mengesankan maka paceklik gelar bagi Liverpool bakal berakhir, AFP melaporkan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007