Selangor, Malaysia (ANTARA News) - Idan Fauzan Richsan memecahkan rekor nasional (rekornas) nomor lompat galah pada ASEAN School Games (ASG) 2018 di Stadion Mini Atletik Bukit Jalil, Malaysia, Selasa setelah sebelumnya gagal berangkat ke kejuaraan dunia di Finlandia.

Catatan rekor yang dipecahkan adalah tinggi lompatan 5,20 meter yang dipegang Idan sendiri yang dicetak pada kejuaraan uji coba Asian Games 2018. Tinggi lompatan yang dicetak pada kejuaraan khusus pelajar ini adalah 5,30 meter dan juga berhak mendapatkan emas ASG 2018.

"Memang benar. Ini balas dendam saya setelah gagal turun di kejuaraan dunia," kata Idan setelah melakukan lompatan.

Perjuangan Idan untuk memecahkan rekor cukup panjang karena diawali dari lompatan 4,60 meter. Setelah sukses naik ke ke 4,80 meter. Pada ketinggian tersebut atlet berusia 18 tahun ini harus berlomba sendiri karena para lawan maksimal hanya bisa berada di posisi 4,70 meter.

Setelah sukses di 4,80 meter, Idan atas instruksi pelatih kembali menaikkan target di 4,95 meter. Lagi-lagi rekan satu pelatnas juara dunia 100 meter Lalu Muhammad Zohri ini sukses melalukan tugas termasuk pada 5,5 meter dan 5,15 meter

Ketegangan mulai terlihat saat Idan menaikkan tinggi lompatan menjadi 5,25 meter dimana lebih tinggi dari rekornas dan rekor ASG sendiri yang hanya 5 meter karena pada percobaan pertama gagal bahkan sempat tertimpa bar. Begitu juga dengan percobaan kedua. Idan juga gagal melampauinya.

Pada lompatan ketiga, official tim Indonesia hingga para atlet memberikan dukungan langsung lebih dekat setelah sebelumnya duduk di tribun. Dengan penuh keyakinan, Idan lari dengan tenang begitu juga saat mengangkat galah. Akhirnya bar setinggi 5,25 mampu dilewati dan disitulah rekornas pecah.

Idan-pun langsung berteriak histeris begitu juga pendukungnya. Setelah istirahat beberapa saat, pihak panitia menghampiri dan bertanya apa masih melanjutkan perlombaan atau tidak. Namun Idan memilih menaikkan tinggi lompatan meski hanya 5 centimeter.

Persiapan yang sama langsung dilakukan. Idan-pun lebih tenang dibandingkan sebelumnya. Akhirnya bar setinggi 5,30 meter mampu dilalui dengan satu kali lompatan. Kepanikan justru terlihat pada jajaran pelatih dengan hasil tersebut karena belum bisa memutuskan akan lanjut atau berhenti. Koordinasi dengan PB PASI akhirnya dilakukan dan diputuskan cukup di 5,30 meter.

"Sebenarnya saya belum capek. Tapi semuanya tergantu dengan pelatih dan PB PASI," kata sebelum melakukan selebrasi dengan teman-temannya.

Sementara itu manajer tim atletik Indonesia, Suryo Agung mengaku sangat mengapresianya perjuangan Idan Fauzan yang cukup getol ingin memecahkan rekor usai gagal turun di kejuaraan dunia karena masalah teknis.

"Sejak awal saya melihat Idan cukup percaya diri dan siap. Mampu memecahkan rekor saya kira cukup wajar dengan kondisinnya saat ini. Semoga pada Asian Games nanti jauh lebih baik," katanya saat dikonfirmasi.

Dengan demikian pada ASG 2018 tim atletik sukses meraih delapan emas atau melebihi target yaitu lima emas. Dari jumlah tersebut ada nomor yang mengawinkan gelar yaitu lari 100 meter putra-putri dan lompat galah putra-putri.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018