Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan sesi pagi, Selasa, ditutup `mixed` atau bervariasi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi pagi ditutup turun 1,451 poin ke posisi 2.187,656, sedangkan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan menguat 0,460 poin atau 0,10 persen ke level 451,900. Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya, mengatakan perdagangan saham di BEJ belum lepas dari bayang-bayang krisis subprime yang telah menekan perekonomian AS. Kenaikan bursa regional yang mengikuti penguatan kembali bursa AS Wall Street, hanya mempengaruhi perdagangan saham di BEJ di awal perdagangan, namun menjelang penutupan sesi pagi indeks BEJ justru mengalami pelemahan. Para pelaku pasar di BEJ bertransaksi berhati-hati menjelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-rate) pada Selasa siang ini. Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya (BI-rate) pada posisi 8,25 persen karena kondisi inflasi Juli 2007 dan perekonomian dunia yang tidak stabil. Kondisi ini membuat perdagangan saham di BEJ berjalan cukup seimbang, dimana sebanyak 78 efek turun, 71 naik, 62 tidak berubah harganya dan 185 tidak ditransaksikan. Volume perdagangan mencapai 1,394 miliar saham dengan nilai Rp1,253 triliun. Posisi investor asing `net sell` (jual netto) mencapai Rp44,590 miliar. Penurunan indeks pada perdagangan sesi pagi ini dipimpin melemahnya saham Astra Internasional (ASII) Rp50 ke harga Rp17.350, Bank Danamon (BDMN) terkoreksi Rp250 menjadi Rp7.450, Astra Agro Lestari (AALI) tertekan Rp600 ke level Rp14.100 dan Bakrie Sumatra Plantations (UNSP) turun Rp30 ke posisi Rp1.690. (*)

Copyright © ANTARA 2007