Jakarta (ANTARA News) - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dalam survei terbaru menyebutkan bahwa popularitas Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto melonjak tajam sejak Januari 2018, yakni pada Januari (15,4 persen), Mei (25,3 persen) dan pada Juli 2018 (44 persen).

"Ada kenaikan 18,7 persen popularitas Airlangga saat ini dibandingkan Januari 2018, karena intensifnya sosialisasi dan pemberitaan media terkait peluangnya sebagai cawapres Jokowi," kata peneliti senior LSI Denny JA, Rully Akbar kepada pers di Jakarta, Rabu.

Hal tersebut berdasar temuan survei LSI Denny JA yang dilakukan pada 29 Juni-5 Juli 2018 di 34 provinsi dengan jumlah responden 1.200 orang. Metodologi survei multistage random sampling dengan wawancara tatap muka dengan responden. Margin of error sekitar 2,9 persen.

Rully Akbar mengatakan, survei juga menemukan terdapat isu tidak ada perubahan dari sisi elektabilitas partai, namun terjadi perubahan dari sisi status ketua umum partai. Di partai-partai pendukung Jokowi, tiga ketum naik statusnya, yaitu Airlangga Hartarto (44 %), Ketum PKB Muhaimin Iskandar (37,6%) dan Ketum PPP Romahurmuzy (16,7 %).

Dari kubu partai non Jokowi yang menanjak status Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (94,4 %) di atas ketua umum lainnya, karena hanya Prabowo satu-satunya ketum yang akan mencalonkan diri sebagai capres.

Survei LSI itu juga menemukan ada empat divisi parpol berdasarkan tingkat elektabilitas pada Juli 2018, yaitu divisi satu, PDIP (22,1 persen), Golkar (15,8 persen), Gerindra (15,2 persen).

Partai tergolong divisi dua (menengah) yaitu PKB (7,2 persen), Partai Demokrat (5,4 persen) dan PKS (4,2 persen).

"Ketiga partai tersebut bisa naik suaranya jika tersosialisasi secara kuat dengan salah satu capres 2019 atau punya program populer yang menyentuh pemilih mayoritas," kata Rully.

Partai tergabung divisi tiga, yaitu PPP (3,8 persen), Perindo (3,1 persen), NasDem (3,0 persen) dan PAN (2,1 persen).

Selanjutnya partai termasuk divisi empat, yaitu PSI (0,6 persen), Partai Garuda (0,4 persen), Partai Hanura (0,2 persen), PKPI (0,1 persen), PBB (0,1 persen), Partai Berkarya (0,1 persen).

 

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018