Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) akan mengeluarkan aturan baru mengenai kepemilikan obligasi perbankan oleh perusahaan swasta yang dimaksudkan untuk mendorong intermediasi bank dan pengembangan pasar keuangan (financial market deepening). Demikian kesimpulan hasil Rapat Dewan Gubernur BI yang dibacakan oleh Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat, Budi Mulya, di Jakarta, Selasa. Menurut Budi, aturan baru tersebut akan dikeluarkan dalam waktu dekat namun ia tidak bisa menyebut secara pasti tanggalnya. "Dalam waktu dekat, dalam waktu dekat ini," katanya. Ia mengatakan dalam aturan yang akan dituangkan dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) tersebut komponen obligasi korporasi yang dimiliki oleh perbankan akan dimasukan menjadi salah satu unsur perhitungan rasio utang terhadap tabungan (LDR). "Ini akan menjadi unsur perhitungan LDR perbankan nantinya," katanya. Untuk itu, menurut dia aturan giro wajib minimum saat ini juga tengah dikaji. Ia juga menyatakan bahwa aturan ini untuk meperbaiki kinerja intermediasi perbankan dalam menjalan pembiayaan. "Dalam pembiayaan kan bisa saja melalui kredit perbankan maupun melalui oblgasi, jadi kita memberikan fleksibilitas pada bank untuk membiayai dari obligasi atau kredit," katanya. Seementara itu, ketika ditanya wartawan apakah hal ini juga akan berlaku bagi kepemilikan perbankan terhadap obligasi negara, Budi menyatakan untuk sementara waktu hanya pada kepemilikan obligasi korporasi. Menurut data BI, rasio utang terhadap tabungan (LDR) meningkat dari 66,3 persen pada Juni menjadi 66,8 persen pada Juli. Sedangkan kredit macet gross (NPL gross) bulan Juli menurun menjadi 6,4 persen dari 6,7 persen pada bulan Juni,atau NPL netto turun menjadi 2,9 persen pada Juli dari 3,1 persen pada Juni. Sedangkan pertumbuhan kredit selama Juli 2007, BI mencatat meningkat sebesar Rp38,5 triliun atau naik 4,4 persen dibandingkan bulan Juni yang mencapai 36 triliun. "Angka tersebut merupakan angka pertumbuhan tertinggi selama tahun 2007.," katanya. Hal ini menurut dia karena adanya proyek-proyek infrastruktur yang telah jalan pada triwulan III, dan diharapkan pada triwulan III ini akan lebih baik lagi.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007