Devisa yang diterima dipastikan ada di Indonesia sehingga bisa menjadi sumber kebutuhan mereka yang membutuhkan devisa untuk impor dan lainnya,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan berupaya meningkatkan kegiatan yang bisa menghasilkan devisa, seperti ekspor dan pariwisata.

Dalam jumpa pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, Sri Mulyani mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk menyikapi dan mengantisipasi dinamika global terutama gejolak perdagangan.

"Devisa yang diterima dipastikan ada di Indonesia sehingga bisa menjadi sumber kebutuhan mereka yang membutuhkan devisa untuk impor dan lainnya," kata mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.

Stabilitas rupiah diharapkan dapat timbul ketika permintaan dan penawaran dari mata uang asing bisa terjaga secara cukup.

Terkait kegiatan ekspor, pemeritah mengupayakan sektor-sektor yang memiliki potensi untuk terus ditingkatkan kinerjanya dengan menggali insentif dan dukungan yang diberikan.

"Termasuk subtitusi impor dan meningkatkan penggunaaan B20 untuk menekan impor bahan baku minyak di Indonesia," ujar Sri Mulyani.

Sementara terkait pariwisata, Indonesia dinilai memiliki banyak keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif.

Pada 2019, industri pariwisata diproyeksikan menyumbang devisa 20 miliar dolar AS dan dampaknya langsung akan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

(R031/N002)

Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018