New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena data yang menunjukkan ekonomi AS mencapai kuartal terkuatnya dalam hampir empat tahun gagal menghapus kekhawatiran bahwa friksi perdagangan akan menjadi hambatan di kuartal kedua tahun ini.

Produk Domestik Bruto (PDB) riil AS menguat pada tingkat tahunan 4,1 persen di kuartal kedua 2018, menandai laju tercepat dalam hampir empat tahun, menurut perkiraan awal yang dirilis oleh Departemen Perdagangan pada Jumat (27/7). Pada kuartal pertama, PDB riil AS meningkat 2,2 persen.

Pada berita ekonomi lainnya, angka akhir dari Indeks Sentimen Konsumen AS datang di 97,9 pada Juli, mencapai terendah enam bulan, menurut survei yang dirilis oleh University of Michigan pada Jumat (27/7).

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun tipis 0,07 persen menjadi 94,697 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1656 dolar AS dari 1,1645 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,3111 dolar AS dari 1,3109 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7401 dolar AS dari 0,7376 dolar AS.

Dolar AS dibeli 110,98 yen Jepang, lebih rendah dari 111,22 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9939 franc Swiss dari 0,9945 franc Swiss, dan jatuh ke 1,3065 dolar Kanada dari 1,3067 dolar Kanada, demikian Xinhua.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018