Jakarta (ANTARA News) - Empat orang tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia dianiya oleh majikan mereka di Arab Saudi, dua orang diantaranya tewas. Kepala Badan Nasional Penempatan Perlindungan TKI M Jumhur Hidayat menyatakan sudah mendapat laporan tentang kasus itu dan pelakunya sudah ditangkap. Atase Tenaga Kerja Kedutaan Besar RI di Riyadh, Arab Saudi, Sukamto Javaladi, ketika dihubungi, Selasa, menyebutkan keempatnya dianiaya oleh sembilan orang dari tiga keluarga majikan karena dituduh melakukan "sihir". "Alasan menggunakan sihir itu adalah alasan dari majikan. Kebenarannya, kita tunggu hasil pemeriksaan nanti," kata Sukamto. Dikatakannya, Siti Tarwiyah Binti Slamet, pemegang paspor Nomor AB 738697 dan Susmiyati binti Abdul Fulan tewas terbunuh akibat dianiaya oleh majikan. Siti Tarwiyah bekerja pada Yahya Majeed Syagatir dan masuk ke Arab Saudi tanggal 1 November 2006, sedangkan Susmiyati, kelahiran Pati, 15 Mei 1979 dan bekerja di Saudi mulai 3 Januari 2007. Dua lainnya yang menderita luka berat adalah Ruminih binti Surtim dan Tari binti Tarsim. Ruminih adalah pemegang paspor nomor AB 350558, bekerja pada Hammad Mubarak Syagatir, dan masuk ke Arab Saudi pada 29 Mei 2006. Tari adalah pemegang paspor nomor AB 145535, bekerja pada Muhammad Abdullah Syagatir dan masuk ke Arab Saudi tanggal 05 April 2006. Keduanya saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Aflaaj Distrik Layla Provinsi Riyadh. Sukamto mengatakan informasi tewasnya dua orang penata laksana rumah tangga itu diperolah KBRI hari Minggu (5/8) dari seorang WNI bernama Tamsil Halimi yang berdomisili di Aflaaj, Distrik Layla, Provinsi Riyadh. Berdasarkan informasi tersebut, KBRI melakukan konfirmasi ke Kantor Kepolisian Aflaaj. Dari polisi, KBRI mendapat informasi bahwa penganiayaan dilakukan oleh tiga keluarga yang mempekerjakan keempat WNI tersebut. Tim investigasi dari Kepolisian Aflaaj saat ini sedang melakukan penyidikan intensif. Sembilan orang tersangka pelaku penganiayaan telah ditangkap. KBRI Riyadh telah melakukan pembicaraan via telepon dengan Tari binti Tarsim, yang masih dirawat di rumah sakit. Tari mengatakan dia dan tiga orang temannya dianiaya oleh seluruh anggota majikan karena mereka dituduh melakukan sihir terhadap keluarga majikan. Menurut Sukamto, Tari dipaksa mengakui perbuatannya namun ia dan tiga temannya menolak. Akibatnya seluruh anggota majikan memukul dan menganiaya keempat perempuan itu hingga Siti Tarwiyah dan Susianti Tewas. Perusahaan pengerah penempatan TKI swasta (PPTKIS) yang mengirimkan empat TKW tersebut sudah diketahui, yakni PT Arya Duta Bersama (Tari binti Tarsim) dan PT Amri Margatama (Ruminih binti Surtim). KBRI Riyadh akan mengoptimalkan peran penasihat hukum dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait di Arab Saudi. Jumhur mengatakan pihaknya sudah menerima informasi dari KBRI Riyadh tentang kasus itud dan ke-9 pelaku penganiayaan yang masih satu keluarga itu sudah ditangkap.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007