Jakarta (ANTARA News) - Setelah mengandung dan kemudian melahirkan keadaan fisik ibu akan berubah, terlebih bagi mereka yang sebelum hamil memang memiliki berat badan berlebih atau obesitas.

Kebanyakan perempuan ingin mendapatkan tubuh ideal, salah satunya dengan cara diet. Namun, apakah ibu menyusui boleh diet?

Menurut spesialis Gizi Klinik Dr. dr. Samuel Oentoro diet pada ibu menyusui diperbolehkan, asal memperhatikan beberapa hal.

"Tetap kita atur, jumlah kalori kita hitung cukup buat ASI keluar. Menu lengkap, dan protein harus tinggi," ujar dokter Samuel di Jakarta, belum lama ini.

Lebih dari itu, dokter Samuel mengatakan ibu menyusui yang berdiet harus rajin kontrol, setidaknya setiap satu minggu sekali.

"Turunnya kebanyakan enggak? ASI-nya kurang enggak? Kalau ASI berkurang artinya diet kedikitan, jangan lupa protein," kata dokter Samuel.

"Gula jangan dimakan, gula jangan di makan," sambung dia.

Baca juga: Protein tinggi bisa turunkan berat badan

Namun, menurut dokter Samuel, hal utama yang justru perlu dilakukan oleh ibu menyusul untuk mengurangi berat badan adalah berolahraga.

Sementara itu, bagi ibu hamil dengan obesitas, dokter Samuel menekankan sang ibu harus tetap naik berat badan. "6 sampai 10kg, jangan lebih, makanya dikontrol, makanan diatur," ujar dia.

"Kalau terlanjut obesitas ya diatur, tetap makanan untuk janin harus terpenuhi, protein jangan kurang, tapi juga jangan hype protein," tambah dia.

Sedangkan bagi ibu hamil dengan berat badan ideal diperbolehkan naik berat badan 12 hingga 15kg. Untuk ibu hamil dengan gizi kurang diwajibkan untuk menaikkan berat badan 15 hingga 20kg.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018