Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (29/7) bertambah satu orang sehingga total korban meninggal menjadi 17 orang.

"Satu orang hari ini atas nama Ina Indra usia 70 tahun, korban gempa yang dirawat di RS Lombok Utara. Sebelumnya sakit saat gempa kemudian meninggal hari ini sehingga total korban meninggal 17 orang," kata Sutopo dalam konferensi pers di kantor BNPB di Jakarta, Selasa.

Dia merincikan, jumlah pengungsi saat ini mencapai 10.062 jiwa yang tersebar di 13 titik pengungsian, jumlah korban yang luka-luka sebanyak 401 jiwa.

Sementara rumah yang rusak terdata 5.448 unit, 15 unit fasilitas pendidikam, 5 funit fasilitas kesehatan, 55 unit fasilitas peribadatan, 37 unit kios dan satu jembatan rusak.

Pada Minggu (29/7) pagi, terjadi gempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Sumbawa dan Bali.

BNPB sebelumnya mencatat korban meninggal akibat bencana tersebut mencapai 16 orang dengan rincian empat orang meninggal di Lombok Utara, seorang meninggal di Gunung Rinjani dan 11 orang meninggal di Lombok Timur.

Satu korban meninggal dunia di Gunung Rinjani yakni WNI asal Makassar, Sulawesi Selatan. Korban bernama Muhammad Ainul Takzim (28) ini diketahui merupakan mahasiswa.

Ainul meninggal dunia diduga akibat tertimpa batu longsoran ketika berada di Rinjani.

Jenazah Muhammad Ainul Takzim diperkirakan tiba di pintu Bawak Enao, Sembalun, Selasa sore.

Baca juga: Gempa Lombok, jenazah Ainul Takzim dievakuasi gunakan helikopter
Baca juga: 543 pengunjung berhasil dievakuasi dari kawasan Rinjani

 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018