Wakil Asprov PSSI DKI Jakarta Aldi Karmawan mengatakan, hal itu penting demi lahirnya bakat-bakat terbaik sepak bola dari ibu kota Indonesia.
"Perlu sinkronisasi antara Asprov PSSI DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk kemajuan sepak bola di provinsi agar tidak ada kesan asprov dan pemprov berjalan masing-masing," ujar Aldi dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dia melanjutkan, salah satu sokongan yang diperlukan oleh asprov adalah terkait sarana dan prasarana. Terkait ini, ganjalan-ganjalan karena belum maksimalnya dukungan dari pemerintah dirasakan oleh pihak Asprov ketika menggelar Liga 3 JNE DKI Jakarta.
Namun, berkat dukungan dari masyarakat, pihak swasta dan pemangku kepentingan lain, kompetisi tingkat provinsi tersebut bisa berjalan dengan baik.
"Dengan demikian, Pemprov dapat melihat bahwa ke depan, kegiatan seperti Liga 3 ini akan turut berkontribusi membawa nama baik ataupun mengangkat wibawa Provinsi DKI Jakarta," tutur Aldi, sembari berharap Liga 3 DKI Jakarta dapat terus bergulir hingga klub DKI bisa tampil di Liga 3 tingkat nasional.
Selain itu, kerja sama Asprov dengan pemerintah daerah DKI Jakarta untuk menyiapkan bibit pesepak bola melalui pelatihan dan kompetisi khususnya untuk usia muda, diyakini dapat memuluskan target terdekat yatu menjadi yang terbaik di PON ke-20 pada tahun 2020 di Papua,
Liga 3 JNE DKI Jakarta dimulai Minggu (22/7) dan direncanakan berlangsung sampai September 2018. Kompetisi ini diikuti oleh 21 tim dari wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan batasan usia pemain 23 tahun.
Adapun ke-21 tim peserta Liga 3 JNE DKI Jakarta adalah Laskar Muda, Villa 2000, PSJS, Betawi FC, Batavia FC, Bintang Kranggan, Urakan FC, Trisakti FC, Kompak FC, Pemuda Jaya, Bintang Kota, Taruna Persada, Bina Mutiara, PS Jakarta Barat, Prodirect, ABC Metro, Putra Citra Muda, Persija Muda, Persitara, MC Utama, Jakarta Timur FC.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018
