Jakarta (ANTARA Mews) - Selain jenius, pianis dan komponisi Ananda Sukarlan ternyata memiliki selera humor tinggi. Saat menutup konsernya bersama penyanyi soprano Binu Sukaman di Erasmus Huis, Jakarta, Rabu, ia menyuguhkan sebuah repertoar berjudul "Naik Bus", yang dibuatnya dari karya puisi Goenawan Muhammad. "Sopirnya sepuluh, keretanya sepuluh, kondekturnya sepuluh, penumpangnya sepuluh," demikian penggalan puisi tersebut, yang musik pianonya ditulis Ananda dalam irama gembira dan jenaka. Sekitar 300 penonton yang menyaksikan pertunjukan semula diam dan serius memperhatikan jemari kedua tangan sang pianis menari di atas bilah-bilah piano besar di tengah alunan suara seriosa Binu Sukaman. Saat memasuki bagian akhir repertoar, Binu tidak menyanyi karena memang tidak ditulis notnya, tetapi diganti teriakan lantang Ananda, "Sialan, belum bayar udah mati!". Seketika itu keheningan di ruangan teater pertunjukan pecah oleh gelak tawa dan tepuk tangan. "Ini salah satu lagu yang saya buat dari puisi Goenawan Muhammad," kata Ananda menjelaskan. Menurut dia, sejumlah puisi karya sang budayawan telah ia buat menjadi lagu, dan akan dibawakannya dalam konser penutupan "Jakarta Conservatory Music Festival" di Erasmus Huis Jakarta pada Minggu, 12 Agustus mendatang. Sebelumnya, Ananda dan Binu membawakan lagu-lagu karya Muchtar Embut, Ilham Malayu, Trisuci Kamal, Ismail Marzuki dan Ananda sendiri, dalam pertunjukan yang berlangsung sekitar satu jam. Konser yang digelar secara santai, mirip `talk show`, dan menjadi semacam penghormatan bagi para penyair dan komponis, juga dijadikan ajang peluncuran album CD "Tembang Puitik Indonesia" karya Ananda dan Binu. Di antara penonton hadir Trisuci Kamal, Ilham Malayu, WS Rendra. Ani Syafei Embut (adik ipar Muchtar Embut, almarhum), Deputi Senior BI Miranda Goeltom, Meneg PP Muthia Hatta dan Halida Hatta.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007