Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat Indonesia untuk terus menjaga persaudaraan dan persatuan bangsa saat Zikir dan Doa untuk Bangsa.
   
"Inilah yang sering kita lupa bahwa bangsa kita ini adalah bangsa besar, berbeda-beda, majemuk, bermacam-macam, dan itu semuanya adalah anugerah yang diberikan Allah kepada kita bangsa Indonesia yang juga patut kita syukuri bersama-sama," kata Presiden dalam sambutannya saat acara yang diselenggarakan di lapangan Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu malam.
   
Menurut Presiden, keberagaman suku, tradisi, agama dan budaya yang ada di Indonesia merupakan kekayaan dan aset bangsa yang harus dijaga.
   
Kepala Negara menjelaskan kemajemukan bangsa tersebut akan menjadi sebuah kekuatan dan potensi yang baik apabila Indonesia bersatu.
   
"Karena aset terbesar bangsa ini adalah persatuan dan kerukunan persaudaraan, aset terbesar bangsa kita adalah itu. Selain Kita dianugerahi oleh Allah sumber daya alam yang melimpah," ujar Jokowi.
   
Dengan kekayaan sumber daya alam dan keberagaman suku bangsa dan agama Presiden mengingatkan masyarakat terus menjaga ukhuwah Islamiyah serta ukhuwah wathoniyah.
   
Presiden menegaskan persatuan dan kesatuan bangsa jangan sampai dikorbankan karena perbedaan pilihan dalam pemilihan umum, kepala daerah maupun pemilihan presiden.
   
"Jangan sampai karena pilihan bupati, pilihan walikota, pilihan gubernur, pilihan presiden kita menjadi retak, kita menjadi tidak saling menyapa antar saudara, kita tidak saling menyapa antar tetangga, kita tidak saling menyapa antar kampung. Jangan sampai sesama manusia saling menjelekkan, saling mencemooh, saling mencela. Apakah ini benar?" tegas Presiden. 
   
Presiden Joko Widodo menuju mimbar majelis zikir bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin didampingi ulama lain.
   
Sejumlah ulama yang turut dalam acara tersebut antara lain Ahmad bin Idrus Al Habsyi, Kyai Anwar, Kyai Haji Maimun Zubair dan Mustofa Aqil Siradj yang juga sebagai Ketua Umum Majelis Dzikir Hubul Waton, serta Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar.
   
Selain itu, Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, serta Kapolri Jender Tito Karnavian, dan Kepala Staf Presiden Moeldoko juga hadir dalam acara itu.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018