Jakarta, (ANTARA News) - Pemahaman masyarakat tentang perdagangan berjangka komoditi makin tinggi sehingga jumlah korban penipuan oleh pialang ilegal cenderung berkurang.

"Sosialisasi yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan juga oleh perusahaan swasta yang intens dan berkesinambungan ke sejumlah universitas dan masyarakat ternyata memberikan dampak positif terhadap pemahaman perdagangan berjangka," kata Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau JFX (Jakarta Futures Exchange) Stephanus Paulus Lumintang kepada pers di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, sebagai sistem perdagangan yang relatif belum terlalu lama dikembangkan di Indonesia, perdagangan berjangka seringkali memakan korban masyarakat oleh sejumlah pialang ilegal dengan modus menarik modal untuk dikelola di perdagangan berjangka.

Akibat kurang paham mengenai perdagangan berjangka dan gencarnya iming-iming bisa memperoleh keuntungan yang besar, banyak masyarakat yang tertipu sehingga mengadukan ke pihak yang berwajib.

Pemerintah melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan sudah mengeluarkan sejumlah regulasi yang mengatur mengenai perdagangan berjangka komoditi, seperti mengenai perusahaan yang berwenang menjalankan perdagangan berjangka serta pialang.

"Pemerintah termasuk kami sebagai swasta secara intens dan berkesinambungan terus-menerus melakukan sosialisasi perdagangan berjangka ke universitas dan masyarakat. Tujuannya agar masyarakat paham bahwa sistem itu bila dijalankan sesuai aturan juga menguntungkan," kata Paulus.

Dari gencarnya sosialisasi yang dilakukan selama ini, dia mengakui, ternyata informasi yang dilakukan memberikan dampak positif karena antarmasyarakat saling menyampaikan pengetahuan sebenarnya soal perdagangan berjangka komoditi.

"Kita tak akan berhenti di sini tapi akan terus menyasar ke sejumlah universitas, perguruan tinggi mengingat sistem perdagangan ini kedepannya sangat berpeluang," kata Paulus.

Dia memprediksi perdagangan berjangka di Indonesia tahun ini dan tahun depan saat memasuki tahun politik tidak akan berpengaruh banyak bagi investor, sekalipun diakui kemungkinan sikap "wait and see" tetap ada.

"Terpenting adalah pemerintah bisa menjaga stabilitas politik dan keamanan. Itu yang diharapkan dari investor perdagangan berjangka dan semua sektor tentunya," katanya.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018