Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan tidak akan memberi subsidi pembangunan 13 ruas tol yang akan ditenderkan pada bulan September 2007 meski tidak diminati investor. "Kalau nanti 13 ruas tol itu juga tidak laku, akan ditender lagi," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis, saat ditanyakan kemungkinan memberikan subsidi dari APBN seperti halnya Tol Solo - Ngawi dan Ngawi - Kertosono. Menurut Djoko, pemerintah baru akan memberikan subsidi, baik itu untuk pengadaan tanah atau kerjasama konstruksi, apabila ruas tol tersebut tidak layak secara finansial tetapi apabila dibangun akan memberi kontribusi besar pada perekonomian. Terkait dengan keinginan PTB Jasa Marga untuk ikut tender 13 ruas tetapi dengan syarat harus ada insentif, Menteri PU mengatakan masih akan melihat kelayakan finansial dari ruas tersebut, tetapi kalau dihitung-hitung masih layak. "Kalau gak layak kenapa harus tender. Bilang kepada PTB Jasa Marga kita masih lihat dulu insentif apa yang mungkin menarik. Tetapi kalau anggapan saya ruas-ruas itu masih menarik," ujarnya. Menurut Djoko, Departemen PU sengaja memberi subsidi dari APBN untuk ruas tol Solo - Ngawi dan Ngawi - Kertosono karena setelah dihitung-hitung memang tidak kayak secara finansial. Departemen PU memberikan subsidi Rp1 triliun melalui alokasi APBN 2008 untuk dua ruas tol tersebut, sedangkan untuk 13 ruas tol masih dikaji insentif apa saja yang kiranya dapat menarik investor. Sebanyak 13 ruas yang ditender itu, Pasir Koja - Soreang, Cisundawu, Semarang - Demak, Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi, Medan - Binjai, Pakanbaru - Kandis, Serangan - Tg Benoa, Manado - Bitung, Tegineneng - Babatan, Palembang - Indralaya, Cilegon - Bojonegara, Sukabumi - Ciranjang, Pandaan - Malang. PTB Jasa Marga baru akan mengikuti tender 13 ruas tol apabila pemerintah memberikan insentif sepertihalnya dua ruas tol Solo - Ngawi dan Ngawi - Kertosono.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007