"Tak semudah yang dibayangkan.... Benar-benar dihitung dan bisa didiskualifikasi kalau ada peserta yang jongkok, kecapekan atau gerakannya tidak sama,"
Oleh Aditya E.S. Wicaksono

Jakarta, (ANTARA News) - Sebanyak 65.000 orang berjoget poco-poco di Jakarta, Minggu pagi dalam upaya memecahkan rekor dunia senam Poco-poco.

Kegiatan pemecahan rekor "Guinness World Record Poco-Poco Dance" itu digelar dari pukul 06.30 WIB- 07.00 WIB di ruas jalan di depan halaman Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Silang Monas, Jalan M.H. Thamrin, Bunderan HI hingga Jalan Sudirman, bertepatan dengan Hari Bebas Kendaraan Bermotor.

Sebanyak 65.000 peserta, yang terdiri atas  anggota TNI, Polri, kementerian dan lembaga, pelajar, perwakilan lintas agama dan warga dilibatkan dalam pemecahan rekor dunia senam poco-poco yang diinisiasi oleh Ibu Negara RI Iriana Jokowi itu.

Guinness World Records pun mengirim langsung staf senior mereka dari kantor pusatnya di London, Paulina Sapinska sebagai juri beserta sejumlah "steward" untuk mengawasi jalannya upaya pemecahan rekor dunia itu.

Selain itu, auditor independen pun dilibatkan dalam upaya pemecahan rekor dunia poco-poco tersebut untuk memverifikasi angka rekor yang dicapai. Upaya pemecahan rekor tersebut berlangsung selama tujuh menit.

Puluhan ribu peserta dibagi menjadi beberapa grup yang akan diawasi oleh "steward" dan auditor independen.

Sebanyak 1.300 instruktur, 1.300 steward, 1.300 ketua regu dan 200 titik "sound system" akan mendukung jalannya upaya pemecahan rekor dunia tersebut.

"Tak semudah yang dibayangkan.... Benar-benar dihitung dan bisa didiskualifikasi kalau ada peserta yang jongkok, kecapekan atau gerakannya tidak sama," kata Wakil Ketua Umum panitia pemecahan rekor dunia senam poco-poco Hermawan Kartajaya saat jumpa pers di Jakarta, Jumat

Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Mufidah Jusuf Kalla turut hadir menyaksikan upaya pemecahan rekor dunia poco-poco tersebut.
 
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kanan) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) beserta istri Mufidah Jusuf Kalla (kanan) menari ketika mengikuti pemecahan rekor dunia atau "Guinness World Record" (GWR) Tari Poco-Poco 2018 di Monumen Nasional (Monas), Minggu (5/8/2018). Kegiatan dalam rangka menyambut Asian Games 2018 itu diikuti 65 ribu peserta dari berbagai kalangan. (ANTARA/Aprillio Akbar)


Upaya pemecahan rekor dunia senam poco-poco tersebut juga bertujuan untuk mempromosikan Asian Games 2018 karena senam asal Sulawesi Utara itu juga akan dipertontonkan pada pembukaan?Asian Games 2018 pada 18 Agustus.

"Saya sangat senang karena menjadi bagian dari sejarah pemecahan rekor dunia ini," kata Siti Nurfaizah, salah satu peserta.

Siti bersama rekan-rekan satu grupnya, berlatih joget poco-poco selama satu bulan untuk menjadi bagian upaya pemecahan rekor tersebut.

"Harapannya, dengan ini kami bisa mengenalkan senam poco-poco kepada dunia," ungkap Reni, salah satu peserta lainnya.

Upaya pemecahan rekor dunia senam poco-poco masih menunggu hasil resmi dari pihak Guinness World Record yang bertugas untuk menilai dan memverifikasi. Panitia penyelenggara mengatakan kemungkinan hasil resmi akan diumumkan pada Senin (6/8/2018).

Baca juga: Presiden ikut aksi pemecahan rekor poco-poco
Baca juga: Menpora ingin senam poco-poco lebih mendunia
Baca juga: FOKBI kenalkan senam "poco-poco" kepada dunia

 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2018