... malam ini Markas Besar TNI sedang bekerja menyiapkan tambahan pasukan dan bantuan untuk menanggulangi dan menolong korban-korban bencana alam, saudara-saudara kita di Pulau Lombok, itu...
Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar TNI segera mengerahkan unsur-unsur kesehatan dari semua matra TNI untuk menanggulangi korban gempa bumi berkekuatan 7,0 pada Skala Richter di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Pengerahan kekuatan militer untuk kepentingan kemanusiaan sebagaimana hal ini tergolong operasi militer selain perang. 

"Adapun malam ini Markas Besar TNI sedang bekerja menyiapkan tambahan pasukan dan bantuan untuk menanggulangi dan menolong korban-korban bencana alam, saudara-saudara kita di Pulau Lombok, itu. Besok pagi diberangkatkan dengan fokus pada bantuan kesehatan," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI Sabrar Fadhilah kepada ANTARA News di Jakarta, Minggu malam. 

Bantuan kesehatan yang dikirim terdiri atas personel kesehatan gabungan dari ketiga matra TNI, obat-obatan, logistik penanganan kedaruratan, tenda-tenda dan alat komunikasi serta hal-hal lain yang terkait. 

Direncanakan mereka akan diberangkatkan dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin besok, memakai pesawat angkut berat C-130 Hercules TNI AU. "Mereka berasal dari semua matra TNI," kata Fadhilah. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan TNI AL Laksamana Pertama TNI drg Nora Lelyana menyatakan kesiapan KRI dr Suharso-990 untuk diberangkatkan ke titik bencana gempa bumi di Pulau Lombok itu. Seluruh personel kapal rumah sakit TNI AL itu telah digeser ke kapal untuk siap dilepas pada kesempatan pertama. 

BMKG menyatakan, gempa bumi pertama terjadi pada pukul 18.46 WIB atau 19.46 Wita Minggu malam dengan kekuatan 7,0 pada Skala Richter (SR) dan berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Setelah gempa pertama itu, tercatat 14 kali gempa susulan terjadi. 

Baca juga: Kapal rumah sakit KRI dr Suharso-990 siap bergerak ke Lombok
Baca juga: TNI berangkatkan kapal rumah sakit ke Lombok
Baca juga: Lombok diguncang gempa lagi, kini 7.0 skala Richter

 

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018