Nahr al-Bared, Lebanon (ANTARA News) - Sebuah helikopter meriam angkatan darat menggempur posisi-posisi yang dikuasai gerilyawan muslim di sebuah kamp pengungsi di Lebanon utara pada hari kedua berturut-turut, Jumat, demikian dilaporkan seorang koresponden AFP. Dua helikopter Gazelle buatan Perancis terbang di atas kamp pengungsi Palestina Nahr al-Bared, dan salah satunya melepaskan tembakan ke arah posisi-posisi gerilyawan Fatah al-Islam di dalam kamp itu, katanya. "Angkatan darat terus terlibat bentrokan dengan orang-orang bersenjata, dan pertempuran akan berlangsung sampai akhir" untuk menumpas gerilyawan Fatah al-Islam yang bersembunyi di dalam kamp Nahr al-Bared, kata seorang jurubicara militer sebelumnya. Ia menyatakan, tidak ada korban di pihak militer pada Jumat. Menurut jurubicara itu, untuk pertama kalinya sejak konflik meletus pada 20 Mei, tentara menggunakan helikopter Kamis untuk menjatuhkan sejumlah bom 250 kilogram ke bunker-bunker bawah tanah di Nahr al-Bared. "Itu bukan peluru kendali, itu adalah bom-bom yang dikembangkan oleh militer untuk menghancurkan bunker bawah tanah di kamp tersebut," katanya. Kamis, seorang perwira mengatakan kepada AFP, militer telah mencapai sebuah terobosan baru di sektor terakhir Nahr al-Bared yang masih dikuasai gerilyawan muslim, namun ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai operasi itu. Ia menyatakan, militer "menghancurkan sejumlah bangunan dengan peledak, membongkar pintu-pintu gerbang menuju terowongan bawah tanah dan kubu pertahanan". Lebih dari 200 orang, termasuk 136 prajurit, tewas sejak konflik itu meletus pada 20 Mei, yang merupakan kekerasan terburuk sejak akhir perang saudara Lebanon 1975-1990. Sebagian besar dari 31.000 warga kamp itu melarikan diri sejak pertempuran meletus, namun sekitar 60 wanita dan anak-anak yang memiliki hubungan dengan pejuang Fatah al-Islam masih berada di dalam kamp tersebut. Militer menuduh gerilyawan muslim itu menggunakan mereka sebagai tameng manusia.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007