Pertumbuhan itu dapat meningkatkan optimisme mengenai prospek pertumbuhan Indonesia
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore bergerak menguat 30 poin menjadi Rp14.433 dibanding sebelumnya Rp14.463 per dolar AS.

Chief Market Strategist FXTM, Hussein Sayed di Jakarta, Selasa mengatakan sentimen terhadap ekonomi Indonesia membaik karena laporan pertumbuhan ekonomi tumbuh dengan laju tercepat sejak 2013.

"Pertumbuhan itu dapat meningkatkan optimisme mengenai prospek pertumbuhan Indonesia," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, berbagai risiko eksternal berupa ketegangan dagang global dan ekspektasi suku bunga AS (Fed Fund rate) dapat memengaruhi momentum apresiasi rupiah.

"Perlu diingat bahwa ketegangan politik yang semakin menjadi antara China dan Amerika Serikat dapat memengaruhi permintaan eksternal secara negatif, sedangkan kenaikan suku bunga AS dapat mempercepat arus keluar modal," paparnya.

Ia mengatakan, perhatian selanjutnya akan tertuju pada data penjualan ritel Indonesia yang dapat memberi gambaran mengenai keadaan ekonomi Indonesia.

"Data penjualan ritel yang positif dapat semakin memperkuat rupiah terhadap dolar," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa (7/8)ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.485 dibanding sehari sebelumnya di posisi Rp14.481 per dolar AS.

Baca juga: Menkeu waspadai "imported inflation" di Semester II-2018
Baca juga: Redam gejolak rupiah, BI lanjutkan kebijakan "hawkish"



 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018