Jakarta (ANTARA News) - Sekjen Syarikat Kebangkitan Pemuda Islam (SKPI) Fauzan Rachmansyah menyerukan masyarakat NTB dan ulama bersatu dan bahu-membahu dalam menghadapi musibah gempa di Lombok hingga menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal.

"Ulama dan tokoh masyarakat harus bersatu menghadapi musibah ini dan harus dijadikan momen untuk masyarakat membangun persaudaraan," kata Fauzan saat mengunjungi lokasi gempa, di Lombok, Selasa, seperti dikutip dalam siaran persnya.

Menurut dia, doa dan dukungan dari ulama ini menjadi pemicu semangat bagi warga untuk bangkit menghadapi musibah.

Oleh karena itu, dirinya meminta dukungan kepada semua instansi baik pemerintah maupun swasta untuk ikut membantu para korban gempa yang masih diselimuti rasa ketakutan.

"Dukungan dan bantuan dari semua instansi, lembaga swadaya masyarakat, perusahaan swasta dan individu-individu, sangat diperlukan sebagai energi untuk menghadapi musibah ini. Kami berharap semuanya ikut menyalurkan bantuan dalam bentuk apapun untuk korban di Lombok," ucapnya.

Pimpinan pondok pesantren As-Sunnah Lombok Ustadz Yusuf menambahkan, bantuan dari berbagai pihak sangat diperlukan sebagai alat pemersatu warga lombok untuk bersama menghadapi musibah.

"Kita butuh dukungan moril untuk pererat persatuan, oleh karena itu kami semua tokoh berkumpul dan semua unsur ikut membantu dalam musibah ini," ujarnya.?

Tokoh masyarakat Lombok, Khaeruddin, mengatakan, para korban gempa masih sangat membutuhkan bantuan logistik berupa sembako, pelayanan kesehatan, air bersih, selimut, pakaian, seragam sekolah, alat tulis dan lain sebagainya.

"Di manapun warga sangat butuh bantuan, kami akan membantu masyarakat, sampai dengan saat ini kami sudah menyalurkan bantuan kepada 6.000 lebih pengungsi," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Forum Kepala Desa Kabupaten Lombok Timur, Mawarlan mengatakan, banyak warganya yang mengalami trauma berat dalam menghadapi gempa bumi yang kedua kalinya ini.

Menurutnya, gempa ini sangat besar ketimbang gempa pertama yang terjadi beberapa hari sebelumnya.

"Ada desa yang semua rumahnya hancur. Warga berharap ada bantuan untuk merehabilitasi seluruh rumah mereka yang rata dengan tanah," tuturnya.

 Baca juga: Korban meninggal akibat gempa Lombok menjadi 108 orang
Baca juga: Bibi Zohri nyaris jadi korban gempa


 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018