Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyatakan tidak akan memperkecil ukuran tabung gas 3 kg yang sebagian telah dibagikan kepada masyarakat terkait program konversi minyak tanah ke gas. "Itu sudah ukuran minimal yang bisa dibuat oleh Pertamina," kata Sekretaris Kementerian Negara Koperasi dan UKM, Guritno Kusumo, di Jakarta, Sabtu. Ia mengatakan, sudah tidak mungkin lagi dilakukan untuk menjual gas eceran di bawah volume 3 kg. "Dipilih yang 3 kg itu diharapkan mudah terbeli oleh masyarakat tapi kalau harus jual eceran 0,5 kg-an saya kira ini tidak mungkin," katanya. Selama ini kompor gas yang sebagian telah dibagikan gratis itu bernilai Rp60.000 per unit. Sedangkan tabung elpiji isi 3 kg senilai Rp 110.000 per unit, dan perlengkapan selang dan regulator Rp 20.000. Sejumlah ekses negatif yang muncul dari program tersebut, menurut Guritno, jangan sampai menjadi penghalang berjalannya program konversi minyak ke gas di lapangan. "Itu menjadi bagian dari tanggung jawab kita bahwa konversi membawa risiko tertentu, mari kita jalani, dan kita evaluasi supaya ke depan lebih baik lagi," katanya. Dari pengalihan tersebut diperkirakan didapat penghematan subsidi sebesar Rp1,93 triliun. Nilai itu sebagian digunakan untuk subsidi tabung kompor dan isi perdana elpiji bersubsidi Rp1,18 triliun, maka penghematan bersih dari program tersebut tahun depan mencapai sebesar Rp743 miliar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007