Kotabaru (ANTARA News) - Duapuluh dari 21 pulau di Kecamatan Pulau Sembilan, Kotabaru, Kalimantan Selatan, masih terisolasi oleh tidak adanya jaringan telekomunikasi modern.

"Pulau yang bisa berkomunikasi dengan daerah lain hanya di Pulau Marabatuan saja, karena di pulau tersebut terdapat BTS (Base Transceiver Station) milik Indosat dan Telkomsel," kata Camat Pulau Sembilan, Janu Wibowo, di Kotabaru, Kamis.

Menurut Janu, tidak adanya fasilitas telekomunikasi menjadi salah satu penyebab terhambatnya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di 20 pulau itu.

Janu mengaku mengalami banyak kesulitan karena hambatan komunikasi, di antaranya ketika hendak mengumpulkan masyarakat atau kepala desa di wilayah kerjanya lantaran jarak tempuh dari pulau satu ke pulau lainnya rata-rata empat jam perjalanan dengan kapal nelayan.

"Sementara gelombang laut di perairan itu mencapai 2-4 meter, membuat kapal nelayan takut berlayar, terutama saat gelombang mengganas," katanya.

Hambatan telekomunikasi dan geografis itu juga menyebabkan harga sejumlah barang kebutuhan sehari-hari di pulau-pulau di Pulau Sembilan lebih mahal dibandingkan di daerah lain.

Beberapa warga memiliki uang cukup mencoba mengatasi kesulitas dengan membeli telepon satelit.

"Namun telepon tersebut kini jarang dipergunakan, karena pulsanya sangat mahal, rata-rata per menit biaya mencapai Rp10,000, sementara penghasilan warga di pulau itu hanya pas-pasan," demikian Janu.

Janu mengharapkan, perusahaan telekomunikasi bersedia membangun BTS di sejumlah pulau di daerahnya seperti Pulau Payung-payungan, Maradapan, Matasirih, Pamalihan, dan Janda.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009