Ini jadi sumbangan AMAN dalam proyek demokrasi
Jakarta, 9/8 (ANTARA News) - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) meluncurkan aplikasi media sosial (medsos) khusus isu masyarakat adat bertepatan dengan peringatan Hari Masyarakat Adat Sedunia yang jatuh pada 9 Agustus 2018.

"Aplikasi medsos AMAN ini seperti Instagram, tapi memang khusus mengangkat isu masyarakat adat," kata Sekjen AMAN Rukka Sombolinggi saat menggelar konferensi pers peringatan Hari Masyarakat Adat Sedunia di Jakarta, Kamis.

Sebagai portal media sosial tentu bisa diakses publik secara luas, ujar dia. Masyarakat dapat mengunduh aplikasi ini langsung dari Google Store dengan nama AMANapp.

Rukka mengatakan ada sekitar 100 calon legislatif (caleg) dari AMAN yang maju dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2019. AMAN akan menggunakan aplikasi ini untuk melakukan pemantauan proses Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pileg 2019.

"Jika ada kekurangan bisa dipantau dari sini juga. Ini jadi sumbangan AMAN dalam proyek demokrasi," lanjutnya.

AMANapps akan memudahkan AMAN membantu KPK, Bawaslu dan KPU untuk memastikan proses Pileg dan Pilpres 2019 berlangsung dengan bersih. Dengan demikian AMAN ikut memastikan hasil sebuah proses demokrasi elektoral yang Legal dan Legitimate.

Selama masa ujicoba beberapa bulan terakhir AMANapps saat ini memuat berbagai kegiatan, diantaranya pertama, kader AMAN mendaftar sebagai caleg di Komisi Pemilihan Umum (KPU); kedua, Pemetaan Wilayah Adat; tiga, Musyawarah di Kampung; empat, Aktifitas Perempuan Adat; lima, Aktifitas anak-anak muda adat termasuk Sekolah Adat; enam, Dialog kebijakan; tujuh, Monitoring dan Dokumentasi Status Sistem Pendidikan Masyarakat Adat Nusantara.

Baca juga: AMAN luncurkan kajian ekonomi enam wilayah adat
Baca juga: AMAN: RUU masyarakat adat sinkronkan regulasi lain



Saat ini AMAN beranggotakan 2.373 Komunitas Adat dengan lebih dari 18 juta individu masyarakat adat Indonesia.

Tanggal 9 Agustus merupakan Hari Masyarakat Adat Sedunia (International Day of the World?s Indigenous Peoples) yang disahkan melalui Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Desember 1994.

Sejak itu, setiap 9 Agustus diperingati dan dirayakan sebagai Hari Masyarakat Adat Sedunia, oleh PBB dan Masyarakat Adat di berbagai negara termasuk Indonesia.

Sejauh ini, menurut Rukka, baru Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono yang pernah merayakan Hari Masyarakat Adat Sedunia bersama masyarakat adat di Indonesia. Selain itu, belum ada lagi presiden yang merayakannya bersama masyarakat adat.

Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018