Kabul (ANTARA News) - Lima prajurit asing tewas dalam insiden-insiden di Afghanistan, Minggu, kata militer, sementara Taliban memperbarui serangan terhadap sebuah pangkalan terpencil AS di wilayah selatan menjelang operasi penyerbuan yang diperkirakan dilakukan gerilyawan tersebut. Tiga prajurit AS dan seorang penterjemah tewas ketika truk mereka diserang sebuah bom pinggir jalan di provinsi Nangarhar, Afghanistan timur, di dekat perbatasan dengan Pakistan, kata koalisi pimpinan AS. Seorang prajurit anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) tewas dan tiga lain cedera ketika sebuah truk lain yang membawa mereka terbalik dalam kecelakaan di wilayah timur negara tersebut. Seorang prajurit kedua ISAF juga tewas dalam serangan di wilayah selatan dan beberapa prajurit asing dan seorang prajurit Afghanistan cedera, kata ISAF tanpa memberikan penjelasan terinci lebih lanjut mengenai kewarganegaraan korban-korban itu. Sementara itu, pasukan AS di pangkalan Anaconda di provinsi Uruzgan di wilayah tengah memperkirakan akan ada "serangan berskala besar" dalam waktu dekat, kata militer, seperti dilaporkan DPA. "Kami siap membunuh atau menangkap semua Taliban yang begitu naif beranggapan bahwa mereka bisa berhasil menyerang pangkalan kami," kata seorang jurubicara koalisi itu. Diyakini bahwa tiga serangan sebelumnya dalam sepekan ini dianggap sebagai persiapan bagi serangan besar-besaran terhadap pangkalan tersebut. Menurut koalisi, lebih dari 50 gerilyawan garis keras tewas selama serangan pertama pada Selasa, sementara empat gerilyawan tewas selama serangan kedua Sabtu, dan beberapa lain tewas selama serangan ketiga pada hari yang sama. Koalisi itu tidak memberikan penjelasan mengenai jumlah korban di pihak pasukan asing atau Afghanistan selama serangan-serangan tersebut. Sejumlah pemberontak juga tewas selama pertempuran dan serangan udara di provinsi Helmand, Afghanistan selatan, kata koalisi, sementara tiga prajurit Afghanistan dan seorang prajurit koalisi cedera dalam pertempuran tersebut. Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di Afghanistan oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001. (*)

Copyright © ANTARA 2007