"BI mengambil kebijakan itu sebagai salah satu langkah mempertahankan daya tarik pasar keuangan"
Jakarta, 15/8 (Antara) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore, bergerak menguat sebesar delapan poin ke level Rp14.593 dibanding sebelumnya Rp14.601 per dolar AS setelah Bank Indonesia ((BI) meningkatkan suku bunga acuan.
 
Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa kebijakan BI meningkatkan suku bunga acuan menjadi salah satu faktor pendorong bagi pergerakan rupiah terhadap dolar AS.

"BI mengambil kebijakan itu sebagai salah satu langkah mempertahankan daya tarik pasar keuangan," katanya.

BI menaikkan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" sebesar 0,25 persen menjadi 5,5 persen, Rabu, untuk mengurangi defisit neraca transaksi berjalan dan meningkatkan daya tarik pasar keuangan dalam negeri. 

Ia menambahkan kebijakan Bank Indonesia itu juga diharapkan dapat menjaga fluktuasi di pasar keuangan sehingga turut menjaga stabilitas makroekonomi nasional.

"Diharapkan, kebijakan suku bunga tidak berdampak sesaat bagi mata uang domestik," katanya.
     
Pengamat pasar uang dari Bank Woori Saudara Indonesia, Rully Nova mengatakan bahwa nilai tukar rupiah menguat seiring dengan pelaku pasar yang mengambil posisi ambil untung dengan melepas dolar AS.

"Dolar AS cenderung menguat dalam beberapa hari terakhir ini akibat sentimen negatif eksternal, situasi dijadikan momentum untuk ambil untung," katanya.
 
Sementara itu, kurs tengah BI pada hari ini (15/8), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.621 dibanding sebelumnya (14/8) di posisi Rp14.625 per dolar AS.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018