Meski demikian, sentimen yang ada masih kurang positif sehingga menahan potensi penguatan IHSG
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis dibuka melemah 28,53 poin atau 0,49 persen ke posisi?5.788,06, seiring dengan melemahnya bursa saham regional Asia.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 7,08 poin (0,78 persen) menjadi 905,3.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Kamis, mengatakan, mulai adanya kenaikan yang ditopang oleh munculnya peningkatan volume beli diharapkan dapat membuka peluang penguatan IHSG selanjutnya dan tidak kembali dimanfaatkan untuk "profit taking".

"Meski demikian, sentimen yang ada masih kurang positif sehingga menahan potensi penguatan IHSG," ujar Reza.

Laju IHSG mengalami naik turun di awal perdagangan seiring masih adanya kekhawatiran berlebihan terhadap potensi resesi Turki terhadap ekonomi Indonesia. Bahkan, laju IHSG pun sempat terperosok dalam menyentuh level terendahnya di bawah 5.700 dengan kembali melemahnya laju rupiah.

Masih adanya aksi jual investor asing hingga imbas pelemahan laju bursa saham Asia, membuat IHSG turun.

Akan tetapi, di sesi kedua laju IHSG diharapkan secara bertahap mengalami kenaikan seiring dengan adanya aksi beli yang memanfaatkan pelemahan sebelumnya, meski laju rupiah masih melemah seiring dengan adanya rilis dari Badan Pusat Statistik yang mencatat defisit neraca perdagangan Januari-Juli 2018 mencapai 3,09 miliar dolar AS.

Penguatan IHSG juga terbantu dengan adanya rilis kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia 25 basis poin untuk mencegah pelemahan rupiah lebih dalam.

Bursa regional pada Kamis ini, di antaranya indeks Nikkei turun 81,03 poin (0,36 persen) ke 22.123,19, indeks Hang Seng turun 297,05 poin (1,09 persen) ke 27.026,54, dan Straits Times melemah 17,01 poin (0,53 persen) ke posisi 3.217,11.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018