Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akhirnya memutuskan untuk memberikan tambahan modal senilair Rp1,4 triliun kepada PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo). "Tadi, pemerintah memutuskan akan ada penambahan modal untuk PT Askrindo. Karena itu sekarang disiapkan Keputusan Menteri dan Keputusan Presiden dalam rangka permodalan tersebut dan diharapkan 9 September 2007 selesai," kata Dirtektur Utama Bank BRI, Sofyan Baasyir, seusai rapat pengembangan Askrindo yang dipimpin Wakil Presiden (Wapres), M. Jusuf Kalla, di Jakarta, Selasa. Ia mengemukakan bahwa dana yang disiapkan pemerintah untuk penambahan modal tersebut sebanyak Rp1,4 triliun yang akan dibagi dua, yakni senilai Rp1 triliun untuk Askrindo dan Rp400 miliar untuk Sarana Penjamin Usaha (SPU). Menurut Dirut PT Askrindo, Chaerul Bahri, dengan penambahan modal tersebut, maka penjaminan yang bisa dilakukan bisa mencapai 20 kali dari nilai jaminan. Chaerul menjelaskan pula bahwa Askrindo akan memberikan jaminan terhadap semua kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari seluruh bank yang ada di Indonesia. Untuk teknisnya, tambah Chaerul, hal tersebut saat ini sedang diatur dan diharapkan selesai pada 9 September nanti. "Jadi, nanti dari semua sektor UMKM," kata Chaerul. Ketika ditanyakan bank-bank mana saja yang akan menjadi mitra Askrindo, Chaerul menjelaskan bahwa semua bank di Indonesia. "Semua bank yang menyalurkan kredit UMKM akan bekerjasama dengan Askrindo," katanya. Hal yang sejauh ini masih belum diatur secara teknis, menurut dia, adalah berapa besar jaminan yang akan diberikan oleh Askrindo atas kredit UMKM yang ada. Menurut Chaerul, pada prinsipnya resiko akan dibagi dua antara bank dan Askrindo. "Kita akan bagi-bagi, jadi Askrindo tidak akan jamin kredit 100 persen. Apakah besarnya 80 persen, 70 persen atau 50 persen itu akan kita atur teknisnya," kata Chaerul menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007