Madrid (ANTARA News) - Sepak bola adalah drama, karena menyimpan pijar-pijar ironi kehidupan yang menyemangati manusia di tengah kering kerontang gurun kehidupan yang serba mendera, tidak kenal siapa. Empat tahun tanpa gelar agaknya melecut Real Madrid untuk tampil lebih memesona di hadapan publik dengan meraih trofi Liga Utama Spanyol. Pesaingnya, Barcelona yang siap menerkam setiap gerak Real. Baik Real maupun Barcelona mencitrakan sebuah ironi dalam sepakbola Spanyol. Keduanya tampil sebagai klub raksasa dengan berbagai langkah yang akbar pula. Real kemudian tampil bukan sebatas macan kertas. Klub ini melakukan langkah relatif berani dengan mengganti pelatih Fabio Capello dengan menjatuhkan pilihan kepada Bernd Schuster dari Getafe. Aroma ironi pun mulai semerbak. Di satu pihak, pergantian itu menghembuskan kesadaran bahwa Real tidak cukup bermain cantik, tetapi perlu mengubah haluan dengan mengembangkan sepakbola menyerang seperti gaya tim-tim Italia. Di lain pihak, manajemen Real justru mendatangkan tiga pemain yang seluruhnya menempati posisi defensif. Sebut saja, pemain asal Jerman Christoph Metzelder yang tiba di Real dengan bebas transfer dari Borussia Dortmund, centre-back asal Brazil Pepe yang hengkang dari Porto dengan nilai 30 juta Ero. Selain itu ada penjaga gawang Polandia Jerzy Dudek yang bergabung ke Real setelah mengakhiri kontrak dengan Liverpool. Real kemudian menandatangani kontrak dengan striker Javier Saviola setelah pemain itu disingkirkan oleh Barcelona. Real juga merekrut gelandang Belanda Wesley Sneijder dan Royston Drenthe. Real ternyata bukan tanpa masalah. Klub ini nyatanya terus menyimpan rasa penasaran untuk mendatangkan pemain Brazil Kaka dan bintang Jerman yang bermain di Chelsea Micahel Ballack. Bahkan, David Beckham pun akhirnya memilih bergabung ke sebuah klub sepakbola di Amerika Serikat. Barcelona sebagai musuh bebuyutan Real justru tampil lebih menjanjikan. Mereka mengalokasikan dana sebanyak 65 juta Ero untuk mendatangkan sejumlah pemain yang diharapkan dapat mempertajam daya dobrak tim. Kedatangan Thierry Henry disambut gegap gempita di markas Nou Camp. Begitu pula dengan kehadiran Ronaldinho, Samuel Eto`o dan Lionel Messi yang mengundang decak kagum sejumlah analis sepakbola. Mereka kontan memberi label bahwa Barcelona akan tampil lebih eksplosif di liga sepakbola Eropa.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007