jika menggunakan buruh cangkul, biaya pengolahan lahan cabai yang dikeluarkan sebesar Rp10 juta per ha. Namun, dengan menggunakan Alsintan, biaya turun drastis yakni hanya Rp800 ribu hingga Rp1 juta per ha.
Jakarta, (ANTARA News) - Alat dan mesin pertanian (alsintan) sebanyak 300 ribu unit yang telah digelontorkan Kementerian Pertanian selama pemerintahan Jokowi-JK dianggap telah menekan biaya pengahan lahan dan produksi komoditas seperti cabai dan bawang.

Menurut pengakuan salah satu petani cabai di daerah Tegalrejo Magelang, Widodo, bantuan alsintan dari Kementan sangat terasa manfaatnya. Selain mempercepat pengolahan lahan, alsintan juga menekan biaya pengolahan lahan hingga 90 persen. Ia menyebutkan petani harus mengeluarkan biaya Rp1 juta tiap 1.000 meter persegi lahan, termasuk biaya mencangkul.

"Dengan kombinasi handtraktor dan kultivator, kami cukup keluar 4 liter solar dan ongkos operator Rp50 ribu per 1.000 meter persegi," ungkap Widodo melalui keterangan resmi dari Kementerian Pertanian di Jakarta, Senin.

Dengan demikian, lanjut Widodo, jika menggunakan buruh cangkul, biaya pengolahan lahan cabai yang dikeluarkan sebesar Rp10 juta per ha. Namun, dengan menggunakan Alsintan, biaya turun drastis yakni hanya Rp800 ribu hingga Rp1 juta per ha.

Hal senada diungkapkan Susiono, petani bawang merah di Desa Pasir Mijen Demak, penggunaan kultivator sangat meringankan beban biaya produksi, terutama saat pembuatan atau pengolahan bedengan. Saat upah buruh cangkul makin mahal, keberadaan alsintan seperti cultivator benar-benar terasa membantu petani, terutama saat pembuatan bedengan.

"Selain kultivator, petani bawang di sini juga butuh instalasi sprinkle untuk penyiraman sekaligus mengusir hama bawang merah," imbuhnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Wijayanti, menuturkan pihaknya akan terus memfasilitasi kebutuhan alsintan budidaya dan pascapanen bagi petani hortikultura di daerahnya.

Pasalnya, petani di Magelang sangat terbantu dengan makin banyaknya bantuan alsintan seperti handtractor, kultivator, sprinkle hingga motor roda tiga.

"Kami juga mendorong penggunaan teknologi seperti ozoniser untuk menyimpan cabai, mesin pengolah pasta, dryer dan sebagainya," tutur Wijayanti.
Baca juga: Kementan ajak generasi muda menjadi petani lewat penghargaan

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018