Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian, Anton Apriyantono mengatakan, rencana impor beras oleh pemerintah bukan hanya semata-mata untuk keseimbangan "suplai" dan "demand" tetapi juga mengatasi spekulasi saat memasuki masa paceklik. "Kita mempertimbangkan masalah harga, tidak semata-mata demi keseimbangan `suplai` dan `demand` saja," kata Anton, usai mendengarkan Pidato Kenegaraan dan Penjelasan Pemerintah atas RAPBN 2008, di Jakarta, Kamis. Mentan membenarkan jika masalah keseimbangan pasokan dan permintaan menjadi faktor penentu, namun, ada faktor lain juga diperhitungkan, terutama saat menghadapi masa paceklik selama Oktober-Januari. "Kita tahu nanti di bulan Oktober hingga Januari produksi lebih rendah dari konsumsi. Itu bisa terjadi spekulasi harga, hal itu coba diatasi," ujar dia. Anton menyakinkan, stok beras di Bulog masih mencukupi. Bahkan ketersediaan beras terjamin untuk memenuhi kebutuhan Lebaran nanti. Dia mengatakan, persiapan untuk hari raya sudah dilakukan dengan memantau dari sisi stok. "Sampai sejauh ini beras cukup, minyak goreng cukup, semua relatif cukup, termasuk gula. Yang kita `concern` masalah harga, kita coba atasi jangan sampai terjadi lonjakan terlalu tinggi," ujar dia. Deptan akan menyiapkan berbagai langkah untuk mencegah terjadi lonjakan harga saat hari raya, diantaranya dengan menambah stok dan operasi pasar, katanya. "Untuk masalah harga akan ditetapkan Departemen Perdagangan. Kami hanya masalah stok saja," ujar dia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007