Baik itu yang mendukung #2019gantipresiden maupun yang tidak keduanya harus bisa menahan diri. Jangan sampai terjebak dengan kondisi politik terkini ke dalam perpecahan."
Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Riau meminta simpatisan agar menunda deklarasi #2019gantipresiden hingga masa kampanye tiba demi kesatuan bangsa.

"Sebaiknya kegiatan tersebut diundur sampai masuknya masa kampanye pemilihan Presiden 23 September 2018," kata Ketua Bawaslu Riau Rusidi Rusdan di Pekanbaru, Jumat.

Menurut Rusidi Rusdan deklarasi #2019gantipresiden berpotensi memancing gesekan antar sesama anak bangsa, khususnya di Riau.

Dengan menundanya dilakukan pada masa kampanye akan memengaruhi dan memperkecil potensi perpecahan.

Karena itu Rusidi mengajak semua pihak bisa menahan diri hingga waktunya tiba sesuai aturan.

"Saya mengimbau masing-masing pihak untuk menahan diri. Mari kita bersama sama menjaga negeri melayu yang santun," ajak dia.

Rusidi menilai jika semua adil terhadap fakta bahwa kegiatan deklarasi #2019gantipresiden menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Ia mengakui sangat faham ada pro dan kotra untuk itu.

"Saya menghargai sahabat wartawan ada yang pro kegiatan ini tetapi juga ada pihak yang kontra, maka tidak ada salahnya bila kita tawarkan solusi untuk mengundur kegiatan ini sampai masuk masa kampanye," imbaunya sekali lagi.

Sementara itu berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Antara, terkait adanya pro dan kontra rencana aksi deklarasi #2019gantipresiden di Pekanbaru pada Ahad 26 Agustus 2018 lusa, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) mengambil jalan tengah dengan bersikap netral.

"Kegiatan ini sudah kita kaji, dan satu pun tidak ada melanggar undang-undang. Bahkan sesuai `statemen` Ketua Bawaslu Riau juga seperti itu," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Syahril Abu Bakar.

Meski begitu, sebagai orang yang dituakan tentu pihaknya berharap kalaupun ada kegiatan dimaksud jangan sampai merusak kebersamaan dan rasa persaudaraan karena semua adalah masyarakat Riau.

"Baik itu yang mendukung #2019gantipresiden maupun yang tidak keduanya harus bisa menahan diri. Jangan sampai terjebak dengan kondisi politik terkini ke dalam perpecahan," tegasnya.

Ia mengharapkan sampaikan aspirasi dengan sopan dan santun dan berjalan dengan koridornya masing-masing, sepanjang itu tidak menjatuhkan martabat pemimpin negara yang harus kita jaga harkat dan martabatnya.

"Jangan ada mendiskriminasi, mencela dan menghina," tukasnya.

Sebagaimana diketahui, aksi deklarasi #2019gantipresiden akan digelar pada 26 Agustus 2018 mendatang di Tuguh Pahlawan, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.

Baca juga: Pemuda Pancasila Riau ancam segel bandara terkait deklarasi #2019gantipresiden

Baca juga: Kelompok Cipayung desak polisi usut kekerasan deklarasi gerakan #2019GantiPresiden

Baca juga: MUI imbau hentikan gerakan #2019GantiPresiden

Pewarta: Fazar Muhardi dan Vera Lusiana
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018