"Kita sebagai perempuan hebat harus bisa membuktikan bahwa kita bisa melakukan apa yang laki-laki kerjakan"
Ternate (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yambise melakukan peninjauan pelatihan peningkatan produktivitas melalui teknologi informasi (TI) bagi perempuan pelaku industri rumahan di Ternate, Maluku Utara.

"Saya berharap dengan mengikuti pelatihan teknologi informasi, para pelaku industri rumahan dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk mendukung usaha yang mereka punya," katanya di Ternate, Maluku Utara, Jumat.

Pelatihan ini juga merupakan langkah Kementerian PPPA dalam mengakhiri kesenjangan ekonomi bagi perempuan. "Kita sebagai perempuan hebat harus bisa membuktikan bahwa kita bisa melakukan apa yang laki-laki kerjakan. Perempuan Indonesia, Perempuan Hebat," katanya.

Dia mengatakan, pemanfaatan teknologi informasi menjadi alat yang efektif bagi para perempuan pelaku Industri Rumahan dalam mengembangkan dan memasarkan produksi mereka.

Di Provinsi Maluku Utara sendiri, akan dilakukan pelatihan kepada 400 orang pelaku industri rumahan yang tersebar di tujuh Kabupaten/Kota. Tahap pertama dilaksanakan di Kota Ternate dengan peserta 80 orang.

Adapun materi yang akan disampaikan adalah pengenalan teknologi informasi, kemudian penghitungan biaya produksi dan harga jual, memasarkan produk menggunakan media sosial, korespondensi dan surat menyurat, membuat profil usaha dan pengajuan kebutuhan dana.

Lebih jauh ia menyatakan, perempuan dan anak berhak untuk mendapatkan perlindungan dari segala bentuk tindak kekerasan.

Hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak, sehingga untuk menghapus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri melainkan perlu bermitra dengan lintas sektor yakni masyarakat itu sendiri, pihak swasta, organisasi masyarakat, perguruan tinggi dan media massa.

"Dengan adanya program Three Ends diharapkan upaya solutif untuk mengakhiri tiga masalah yang selama ini menjadi pekerjaan rumah bersama dapat segera terselesaikan," katanya.

Baca juga: Menteri Yohana: gawai sebabkan anak tak bisa berpikir teoritis-kritis
 

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018