Jakarta (ANTARA News) - Sorak-sorai puluhan polisi wanita yang memadati tribun sisi kanan Hall C JIEXPO Kemayoran, Jakarta, menjadi pemandangan lazim jika petinju Indonesia bertanding dalam babak penyisihan tinju Asian Games 2018.
    
Puluhan polwan yang didatangkan dari Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Utara itu setia mendampingi petinju Indonesia berlaga sejak dimulainya babak penyisihan Asian Games 2018 Jumat (24/8).
    
"Saya punya semangat berlebih karena antusiasime suporter pendukung itu luar biasa di sini," kata petinju Indonesia di kelas terbang ringan putra (49 kg) Mario Blasius Kali, di JIEXPO Kemayoran, Sabtu.
     
Akibat gelora semangat yang ditiupkan para Polwan itu, Mario, yang memang diandalkan Indonesia untuk mendulang emas di cabang tinju, tampil beringas dan berhasil menaklukan petinju Sri Lanka, Thiwankan Muturanwellige.
     
Setiap jab dan pukulan "straight" tangan kiri Mario berhasil mengenai sasaran, para Polwan semakin bergemuruh. Saat jeda setiap ronde, sorak-sorai dari puluhan Polwan pun semakin kencang.
     
Tak jarang, petinju lawan pun menjadi grogi. Dukungan Polwan yang seperti "pemain kedua" itu pun terlihat pada laga antara petinju Indonesia kelas welter ringan (64 kg) Libertus Gha dengan petinju Bhutan, Dorji Wangdi, Sabtu. 
     
Wangdi terlihat grogi dan Libertus berhasil mendikte permainan sepanjang pertandingan. Padahal, Asian Games 2018 adalah debut pertandingan internasional Libertus. 
     
Petinju asal Nusa Tenggara Timur itu tampil dengan jab-jab yang efektif dan berhasil mendulang poin hingga mementahkan pertahanan Wangji dengan skor telak 5-0.
    
"Saya berusaha terus di laga ini agar bisa memberi yang maksimal, kata Liberthus.
    
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir (PP Pertina) Jhony Asadoma mengatakan sengaja mengerahkan sekitar 50 Polwan dari Polda Sulut untuk membakar semangat para petinju Merah Putih.
    
Persaingan di Asian Games 2018 sangat berat. Namun, kata Jhony, petinju Indonesia harus bisa merebut medali emas karena bermain sebagai tuan rumah.
    
"Setiap Indonesia bertanding mereka pasti ada. Mereka dari Polda Sulut," kata Jhonny yang masih menjabat sebagai Wakil Kepala Polda Sulut.
    
PP Pertina menargetkan minimal meraih satu medali emas dari 10 nomor yang dipertandingkan di Asian Games 2018.
    
Cabang olahraga tinju di Asian Games 2018 mempertandingkan 10 nomor. Indonesia mengirim atlet ke semua nomor.
   
Kesepuluhnya adalah Mario Blasius Kali di Kelas Layang  (46-49 kg), Aldoms Suguro di Kelas Terbang (49-52 kg), Sunan Agung Amoragam di Kelas Bantam (52-56 kg), Farand Papendang di Kelas Ringan (56-60 kg), Libertus Gha di Kelas Welter ringan (60-64 kg), Sarrohatua Lumban Tobing di Kelas Welter (64-69 kg) dan Brama Hendra Betaubun di Kelas Menengah (69-75 kg).
     
Kemudian Beatrix Suguro di Kelas Terbang (48-51 kg), Christina Marwam Jembay di Kelas Bulu (54-57 kg)  dan Huswatun Hasanah di Kelas Ringan (57-60 kg).

Baca juga: Petinju Mario Blasius jaga peluang emas
Baca juga: Tiga petinju Indonesia gugur di penyisihan hari pertama

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018