New York (ANTARA News) - HUT ke-62 Kemerdekaan RI, Jumat, diperingati di Amerika Serikat dengan upacara kenaikan dan penurunan bendera di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC dan sejumlah perwakilan RI lainnya di AS, termasuk di New York, yang diikuti oleh para staf perwakilan dan ratusan anggota masyarakat. Upacara penaikan Bendera Merah Putih di Washington DC berlangsung mulai pukul 09.00 waktu setempat dan dilakukan oleh kelompok pasukan pengibar bendera beranggotakan 25 anak dengan Dubes RI Sudjadnan Parnohadiningrat bertindak sebagai Pembina Upacara dan Letnan Infantri Andhika Perkasa sebagai Pemimpin Upacara. Di New York, upacara penaikan bendera dimulai pada pukul 09.30 waktu setempat dengan Konjen RI untuk New York Trie Edi Mulyani bertindak sebagai pembina upacara dan Mayor Sandy A Latief sebagai Pemimpin Upacara. Upacara yang dilangsungkan di Ruang Pancasila Gedung Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI itu antara lain dihadiri oleh deputi wakil tetap pada Perwakilan Tetap RI (PTRI) untuk PBB di New York, Duta Besar Adiyatwidi Adiwoso dan Dubes Hasan Kleib, serta para diplomat dan staf KJRI dan PTRI New York. PTRI untuk PBB-New York sendiri pada Jumat tidak menyelenggarakan acara peringatan namun dijadwalkan mengadakan resepsi diplomatik bagi para pejabat tinggi negara-negara asing di PBB pada 3 Oktober nanti. Menurut tradisi setiap tahun, resepsi diplomatik HUT Kemerdekaan RI di PBB dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBB. Sementara itu, baik di Washington DC maupun New York, acara penaikan bendera diikuti dengan beragam acara hiburan dan selingan lainnya sambil menunggu upacara penurunan bendera yang dilangsungkan pada Jumat sore. Di Wisma KBRI Washington, acara selingan diisi dengan penampilan kelompok aubade serta gerak dan lagu oleh 70 anak-anak dengan menghadirkan ensemble musik dan kolintang membawakan sekitar 15 lagu nasional dan daerah. Menurut ungkapan seorang diplomat, kebanyakan anak-anak yang tampil tersebut adalah mereka yang lahir di Amerika Serikat dan hampir tidak dapat berbahasa Indonesia. "Tapi ternyata mereka bisa membawakan lagu-lagu Indonesia dan daerah dengan fasih," katanya. Selain itu, KBRI juga menyelenggarakan saresehan dengan topik Islam dan Demokrasi yang menghadirkan Direktur Eksekutif International Center for Islam and Pluralism, Syafi`i Anwar, dan ulama kondang di New York yang juga Ketua Masyarakat Muslim Indonesia-New York, Syamsi Ali.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007