Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Minggu memimpin rapat kabinet terbatas (ratas) yang juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam rangka menyambut Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe. "Rapat tersebut terkait teknis penerimaan dan jalannya acara penyambutan serta kesepakatan yang akan ditandatangani kedua pemimpin negara," kata Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa di halaman Istana Merdeka Jakarta, Minggu. Dalam rangka kunjungan tiga harinya di Indonesia PM Jepang tiba di Jakarta pada Minggu sore dan akan diterima Presiden di Istana Merdeka pada Senin pagi. Hatta mengatakan, selama kunjungan PM Jepang tersebut akan ditandatangani perjanjian kerja sama ekonomi (Economic Partnership Agreement/EPA) antara pemerintah Jepang dan Indonesia. Menurut dia, perjanjian tersebut akan langsung ditandatangani oleh PM Jepang dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Perjanjian itu menyangkut hubungan perdagangan antara Indonesia dan Jepang seperti masalah investasi, energi dan dunia usaha," katanya. Sementara itu Abe yang didampingi istrinya Nyonya Akie Abe tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu sore (19/8) dalam rangka kunjungan tiga harinya di Indonesia. Pesawat Boeing B747-400 milik Japan Airlines yang ditumpangi Abe dan rombongan mendarat di Bandara Halim pukul 15.40 WIB. Rombongan dari Jepang tersebut disambut oleh Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda serta Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar selaku menteri pendamping. Dalam kunjungannya ke Indonesia, PM Abe juga mengajak sekitar 174 pengusaha terkemuka dari negaranya, karena dalam hal ini Tokyo ingin meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangannya dengan Indonesia. Selain membicarakan masalah ekonomi, kedua pemimpin negara juga dijadwalkan melakukan pembicaraan soal pelestarian lingkungan hidup serta pengamanan Selat Malaka. Usai melakukan lawatan ke Indonesia rencananya PM Jepang akan melanjutkan perjalanan ke India hingga tanggal 23 Agustus dan kemudian mengunjungi Malaysia tanggal 23-24 Agustus 2007.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007