Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan, Senin, AS telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan Meksiko.

Kesepakatan itu akan membuka jalan bagi perubahan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).

"Kami akan menyebutnya sebagai perjanjian perdagangan Amerika Serikat-Meksiko," kata Trump dalam suatu acara di Kantor Oval bersama Presiden Meksiko yang akan segera mengakhiri jabatannya, Enrique Pena Nieto, melalui saluran telepon.

"Kita akan membuang nama NAFTA. (Nama) itu memiliki konotasi buruk karena Amerika Serikat sangat dirugikan NAFTA selama bertahun-tahun," ujar Trump.

Dalam pembicaraan telepon, Pena Nieto bersikeras bahwa Kanada juga harus dilibatkan dalam kesepakatan akhir.

"Ini adalah harapan kami, Bapak Presiden, bahwa sekarang Kanada juga akan bisa dimasukkan ke dalam ini semua. Dan saya beranggapan bahwa mereka akan menjalankan perundingan pada masalah-masalah bilateral sensitif antara Kanada dan Amerika Serikat," katanya melalui penerjemah.

Trump mengatakan ia akan berbicara dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan berharap akan segera melanjutkan perundingan dengan Kanada.

"Melalui segala cara, kita akan mencapai kesepakatan dengan Kanada. Apakah itu soal tarif atas mobil atau suatu kesepakatan yang dirundingkan," katanya.

"Jujur saja, pengenaan tarif mobil adalah cara yang lebih mudah untuk dijalankan. Tapi (pilihan) lain mungkin lebih baik bagi Kanada," kata Trump sebagaimana dikutip Xinhua.

Tekanan AS untuk menyelesaikan perundingan NAFTA muncul setelah pemerintahan Trump baru-baru ini meluncurkan penyelidikan keamanan nasional terhadap impor otomotif, langkah perlindungan yang bisa mengganggu jaringan pasokan otomotif global.

Juru bicara Menteri Urusan Perdagangan Kanada Chrystia Freeland mengatakan, Senin, Kanada akan "terus mengupayakan agar NAFTA dimodernisasi," namun hanya akan menandatangani perjanjian yang dianggap baik bagi negara itu.

"Kami hanya akan menandatangani NAFTA baru yang baik bagi Kanada dan baik bagi kelas menengah," kata juru bicara.

Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (USTR) Robert Lighthizer, pada kesempatan yang sama di Kantor Oval, mengatakan ia berencana menyampaikan pemberitahuan kepada Kongres pada Jumat dan perjanjian perdagangan yang baru tampaknya akan ditandatangani pada akhir November.

Perjanjian yang harus disetujui kongres itu akan berlaku selama 16 tahun dan akan ditinjau kembali setiap enam tahun, menurut seorang pejabat tinggi pemerintahan.

"Setelah ditinjau lagi, kita memperkirakan perjanjian itu akan diperpanjang untuk 16 tahun lagi," kata pejabat tersebut kepada para wartawan, Senin.

Pembicaraan soal merundingkan kembali NAFTA telah dimulai pada Agustus 2017 ketika Trump mengancam akan menarik diri dari kesepakatan tiga negara itu, yang ia anggap telah merugikan perindustrian dan lapangan pekerjaan.

Editor: Tia Mutiasari/Chaidar Abdullah

Pewarta: antara
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018